Endrew kini sudah sampai rumahnya bahkan senyumannya yang terpancar memperlihatkan bahwa dia sedang merasa bahagia saat ini. Diandra yang membukakan pintu untuk anaknya pun terlihat sangat heran, memang pengaruh cinta membuat anaknya sedikit tidak waras saat ini.
“Astaga naga, ni anak mamahnya jadi nggak terlihat kali ya” ucap Diandra sembari mengusap dadanya dia harus lebih sabar menghadapi Endrew saat ini.
Diandra menghampir suaminya yang masih melihat tayangan televisi, Diandra merajuk kini dia menceritakan apa yang Endrew lakukan kepadanya. Diandra mengatakan jika sekarang Endrew mengabaikannya gara gara sedang jatuh cinta bahkan dia tidak terlihat di mata anaknya itu.
“Masa to Pah, mamah yang bukain pintu dia langsung ngacir ke kamar” kesal Diandra.
“Udah mah biarin, kalau dia masih betah sendiri aja sering mamah omelin sekarang dia jatuh cinta sampai lupa diri kamu yang cemburu” goda Abelano.
“Ih tapi nggak gitu juga kan pah, masa mamahnya sendiri di lupain” ujar Diandra.
“Hahaha udah, yang penting kan mamah selalu dilihat papah, wanita paling cantik yang aku kenal” puji Abelano dan hal ini membuat Diandra senang.
Diandra dan Abelano bahkan sudah cukup tua untuk saling memuji seperti itu, tapi memang hal itu yang sering mereka lakukan sejak dulu karena hal itulah hubungan mereka selalu adem ayem tanpa ada orang ketiga di dalamnya.
Abelano tipe orang yang bahkan tidak mengijinkan wanita lain masuk kedalam hatinya selain istri dan anak anaknya sendiri. Dia selalu memegang teguh ajaran papahnya jika Wanita ketiga itu merupakan awal dari kehancuran keluarga dan kehancuran di hidup kita sendiri. Dia selalu melihat papah mamahnya yang bahkan sangat harmonis dan dia selalu melihat itu untuk di terapkan di keluarganya sendiri.
Abelano bahagia dia dibesarkan menjadi orang yang tegas dan lembut secara bersamaan, dia tidak akan pernah melupakan jasa orang tuanya yang sudah membesarkannya bahkan karena mereka dia bisa menjadi orang tua yang baik untuk anak-anaknya itu. walaupun orang tuanya sudah meninggal tapi di lubuk hatinya mereka akan selalu di kenangnya sebagai orang tua yang berhasil dalam membesarkan anaknya.
“Pah kok ngelamun?” Tanya Diandra.
“Papah keinget aja sama orang tua, dulu aku selalu saja meminta saran bagaimana caranya berkeluarga dan tetap semangat dalam meraih mimpi dan kini aku merasa jika memang mereka sudah sangat berhasil dalam membesarkan anaknya. Aku bertanya Tanya apakah dengan caraku ini sudah besar dalam membesarkan anak anak kita?” Tanya Abelano kepada istrinya.
“Benar pah, mereka bahkan sangat sukses papah nggak usah berpikiran begitu lihat anak anak kita? Semua perusahaannya bahkan memiliki pengaruh di Negara ini bahkan sampai Asia itu semua berkat didikan kita. Mamah yang mengajarkan menjadi anak yang baik dan jujur sedangkan papah yang selalu mengajarkan pendidikan dan mengajarkan bagaimana cara menjadi pengusaha yang baik. Kita sudah melakukan tugas kita dengan baik pah, diumur kita yang sudah segini mamah hanya mau melihat Endrew menikah” ucap Diandra.
Abelano memeluk istrinya erat, itu yang kadang mereka rasakan ketika berdua seperti ini. mengobrol dari hati ke hati dan terus berusaha berperan menjadi orang tua yang baik bagi anak-anaknya.
Mereka bahkan tidak sadar jika sedari tadi Endrew mendengar apa yang mereka bicarakan, tadi memang Endrew berniat meminta maaf karena sudah mengabaian mamahnya karena dia terlalu bahagia bersama Bella tapi setelah mendengar hal itu kini hatinya terketuk, rasanya tertampar dengan pernyataan orang tuanya. Dia bahkan sangat berdosa karena sudah jarang di rumah demi semua bisnisnya itu dan dia lupa jika orang tuanya pun butuh perhatian darinya.
Endrew memutuskan untuk kembali ke kamarnya bahkan ketika berbalik dia bertatapan dengan saudara kembarnya itu. hampir saja mereka berteriak tetapi Endrew dengan cepat langsung membungkam mulut Andrew. Endrew membawa Andrew ke kamarnya hal ini membuat Andrew kesal karena dia tidak bisa bernafas karena perlakuan saudara kembarnya itu.
“Apaan? Gila banget sih” kesal Andrew.
“Hampir ketahuan, gila ya!” balas Endrew yang sama sama kesal.
Karena tidak mau membuat Andrew semakin kesal kini Endrew mengatakan semuanya kepada saudara kembarnya itu. dia mengatakan apa yang di rasakan oleh orang tua mereka, Andrew yang mendengar itupun langsung menundukkan kepalanya, memang benar dia merasakan terkadang karena kesibukan mereka bahkan sampai menaruh orang tuanya dalam kesekian kali, Andrew merasa bersalah.
“Jadi apa yang harus kita lakukan?” Tanya Andrew.
“Gimana kita buat kejutan untuk mereka?” saran Endrew.
“Gimana?” Tanya Andrew balik.
“Begini, gue kan mau opening restaurant korea kan dua hari lagi? Nah saat itu kita buat kejutan untuk mereka” jawab Endrew.
“Ide yang bagus, besok gue akan mengabari kak Derdi untuk rencana ini” balas Andrew “Bentar sepertinya ada hal yang gue lupakan”
“APA?” Tanya Endrew.
“Gila sih, Aruna kan minta air aku jadi lupa kan. suek banget bisa ngambek si bumil satu itu” ujar Andrew langsung keluar dari kamaar Endrew.
Endrew ketawa melihat kembarannya itu, memang Andrew menikah terlebih dahulu dan kini istrinya tengah hamil muda. Bagaimana tidak Aruna baru saja masuk kuliah dan beberapa bulan kemudian mereka menikah, awalnya saja Andrew menolak Aruna eh sekarang malahan dia yang semakin bucin kepada istrinya itu.
Endrew memang jarang di rumah dia terkadang banyak menghabiskan waktu di luar rumah dia harus mengecek beberapa restaurant dan terkadang dia harus keluar kota dan keluar negeri setiap bulannya.
“Apa gue bakalan bucin seperti itu ya” Tanya Endrew pada dirinya sendiri.
***
Bella pagi ini semangat sekali bangun pagi, dia sebenarnya suka masak tapi jika dia berada di rumah seperti ini dia memang sengaja untuk tidak masak semata-mata dia hanya ingin merasakan masakan mamahnya. Dia sudah sangat lama tidak merasakan masakan mamahnya sejak dia di luar negeri itu.
Semua makanan yang di jual di restaurantnya merupakan resep yang dia buat sendiri, dia banyak bereksperimen hingga menciptakan makanan yang enak dengan rasa yang berbeda dengan sebelumnya. Restaurant miliknya memiliki cirri khas yang sangat berbeda dari yang lain.
“Tumben anak gadis bangun pagi, ada apa gerangan nih” ujar Eeilen menggoda anaknya.
“Lapar mah” ujar Bella, dia mengambil tahu yang sudah di goreng dan di cocol ke sambel yang baru selesai di uleg mamahnya itu.
“Ya udah ayo makan, lagi pula udah jadi semua” ujar Eeilen.
Memang mamah Bella suka memasak makanan Indonesia hal ini lah yang terkadang membuat Bella rindu ketika berada di luar negeri. Jujur saja rasa masakan mamahnya dan masakannya sangat berbeda, jika Bella di suruh memasak makanan rumahan pasti rasanya akan kalah jauh dengan masakan mamahny tpi jangan tanyakan rasa ketika dia memasaak western food pasti sangat mantap sekali.
“Sayur asem, tahu tempe sambel sama ikan teri Indonesian banget tapi sangat bikin Bella nambah bolak balik” ujar Bella kepada mamahnya itu, Eeilen sangat senang melihat anak dan suaminya itu makan dengan lahap.
Suami Eeilen memang orang luar dan karena menikah dengannya dia langsung pindah ke Indonesia sampai saat ini. awalnya memang dia harus adaptasi dengan semua makanan disini tapi berkat dari Eeilen sekarang lidahnya sangat local karena masakan istrinya yang selalu saja menggoda lidah.
“Kalau buat western food Bella jagonya, kalau buat masakan Indonesia mamah jagonya” puji Anderson pada kedua wanita kesayangannya itu.
“Iya dong mah, em nanti malam biar Bella yang nyiapin makan malam Bella mau buat steak” ucap Bella.
“Baik mamah tunggu, sekalian kamu nggak ngundang siapa kemarin anaknya abelano” Tanya Anderson.
“Endrew” jawab Bella.
“Iya, ajak sekalian kan kemarin di bawakan martabak ya kita balas budi lah” ucap Anderson.
Disini memang Anderson mulai mencoba mendekatkan anaknya dengan Endrew, dia tau Abelano orang seperti apa dia bahkan tidak main main dan semua anaknya menjadi orang yang sukses berkat didikannya selama ini. Anderson dan Eeilen percaya bahwa Endrew akan menjadi orang yang tepat bagi anaknya.
Apalagi ketika melihat keseriusan Endrew ketika meminta ijin mendekati Bella, hal itu merupakan suatu bukti jika Endrew memang benar-benar serius ingin menjalin hubungan dengan anaknya itu.
“Engh mungkin dia sibuk pah” ujar Bella mencari alasan.
“Hubungi dulu, mana mungkin dia sibuk jika kamu yang memintanya kesini dia pasti dengan senang hati akan datang” ujar Anderson.
“Iya pah” jawab Bella tidak bisa mengelak lagi.
Bella terpaksa menelpon Endrew dan memintanya untuk datang kerumahnya, nanti dia akan menghubunginya mana mungkin dia menghubungi di depan orang tuanya? Dia pasti malu karena dia memang jarang terlihat bersama dengan laki-laki setelah insiden itu.
“Mamah nambah” pinta Bella.
“Itu yang mamah suka kalau kamu pulang, pasti masakan mamah laris” ujar Eeilen kepada anaknya.
Bella tersenyum bahagia, memang masakan mamahnya merupakan suatu moodboster baginya bahkan dia tidak keberatan memakan dua porsi jika masakan mamamahnya sangat enak seperti ini.
“Nanti temenin Bella belanja ya Mah?” pinta Bella pada mamahnya.
“Iya, nanti sekalian papah mau anter” ujar Eeilen dan langsung diangguki oleh Anderson.
Hari ini mereka akan belanja bahan bahan keperluan rumah yang sudah mulai habis, mungkin adanya Bella aka nada banyak stok daging karena anaknya yang suka bereksperimen membuat masakan barat itu.
“Jam sepuluh aja lah ya?” ucap Bella.
“Iya sayang, lagi pula papah libur” jawab Anderson.
“Quality time bareng dong ya Pah kita” ujar Eeilen langsung diangguki oleh suaminya.
Bella yang bahkan umurnya sudah bisa dikatakan sangat dewasa kini tetap menjadi anak anak di mata orang tua mereka. Eeilen dan Anderson selalu saja memanjakan Bella seperti dulu ketika dia masih anak anak semua perhatian itu tidak pernah luntur seiring berjalannya waktu.
“iya dong sayang” ujar Anderson.
***
Pagi pagi sekali Endrew sudah siap dan rapi, hari ini dia ingin melihat persiapan pembukaan restaurant yang akan di bukanya besok. Selain itu dia juga harus bertemu dengan WO yang akan mengatur acara besok. Memang Endrew memustuskan membuat acara pernikahan kedua untuk orang tua mereka, nantinya orang tuanya akan berjalan dan di taburi bunga dari belakang Endrew dan Andrew yang melakukan itu sedangkan Derdi yang akan memberikan cincin nantinya. untung saja Derdi memiliki kenalan yang biasa dia pesenin cincin berlian jadinya untuk masalah itu tidak perlu di pikirkan.
“Tumben kamu buru buru?” Tanya Diandra pada Endrew.
“Iya mah kan besok opening restaurant, mamah dan papah harus datang ya wajib” jawab Endrew.
Endrew makan lebih dahulu, dia bahkan tidak menunggu papah dan saudara kembarnya itu dia hanya berpamitan kepada Diandra dan selepas itu dia akhirnya berangkat menuju ke restaurantnya itu. dia memang lebih sua bekerja dari pagi karena menurutnya jika bekerja dari jam delapan itu banyak hal yang di buang dua jam itu juga waktu yang sangat berharga baginya.
“Mamah, Endrew berangkat dulu ya” pamit Endrew, dia mencium tangan mamahnya lalu tak lupa mengecup pipi mamahnya itu.
Diandra hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap anaknya yang tumben dilakukan itu, bahkan biasanya dia hanya mencium tangan mamahnya saja tapi kini anaknya berubah menjadi manis dan perhatian kepadanya.
“Ada apa mah? Pagi-pagi nggak kesambet kan?” Tanya Abelano.
“Anakmu itu, tumben sikapnya manis banget” jawab Diandra.
“Siapa? Endrew?” pertanyaan Abelano langsung diangguki oleh istrinya.
“Iya pah, tumbenan loh dia berangkat pagi langsung nyium tangan dan pipi mamah biasanya kan dia malu kan” ucap Diandra.
“Palingan dia minta maaf sama sikapnya semalam mah. Oh ya udah sarapan dia?” Tanya Abelano yang mengambil tempe hangat.
“Udah pah, langsung ngacir aja katanya agak sibuk karena besok opening restaurant baru” jawab Diandra.
Kini Andrew dan istrinya baru keluar dari kamar, Aruna yang manja ketika hamil muda dan Andrew yang sangat protektif kepada istrinya itu menjadi perhatian Diandra dan Abelano saat ini. memang mereka tinggal disini karena Aruna sendiri kedua orang tuanya sudah meninggal dan dia hanya tinggal bersama mamahnya. Diandra tidak tega jika Aruna dan Andrew harus pindah rumah dia membujuk Aruna agar mau menetap disini.
“Sayang, udah enakan badannya?” Tanya Diandra.
“Udah Mah, semalam mas Andrew ngeselin masa Una minta minum sampai Una ketiduran Mas Andrew belum sampai kamar” curhat Aruna pada mamah mertuanya.
“Emangnya kamu kemana Ndrew?” Tanya Abelano.
“Anu, si Endrew tuh datang datang narik narik mau curhat gimana menakhlukkan cewek. Kan si Endrew lagi pedekate” alasan Andrew.
“Masa mas?” Tanya Aruna dan langsung diangguki oleh Andrew dalam hati kini dia berkta bahwa dia selamat dari amukan dan kecurigaan mamah dan papahnya.
Diandra mengacungkan jempolnya, dia senang ketika mendengar bahwa kabar Endrew yang benar benar mendekati seorang gadis, dia tidak sabar untuk menikahkan mereka. Mungkin jika sudah dikenalkan Diandra akan membujuk gadis itu untuk menerima Endrew. Jangan salah Diandra kan perayu ulung, dia berhasil mengambil hati semua menantunya itu, apalagi Diandra terkenal menjadi orang yang baik dan memperlakukan menantunya dengan baik hal ini sangat membuat mereka yang mendekati anaknya merasa tenang.
bersambung