Waktu persalinan Rahmi semakin dekat. Ardan semakin possesive terhadap istrinya. Rahmi sendiri tak keberatan, karena ia tahu Ardan sangat mencintainya. Sejak usia kandungan Rahmi memasuki sembilan bulan, Ardan sudah tidak lagi ke kantor. Urusan SPBU semua diserahkan kepada Al. Setiap hari, setelah salat subuh, Ardan memasak sarapan untuk istrinya. Masakannya memang tak seenak Nini Sifa menurutnya, tapi cukup nikmat untuk mereka nikmati berdua. Di rumah mereka memang tidak ada asisten rumah tangga yang tinggal. Asisten rumah tangga hanya datang satu Minggu sekali, khusus untuk membersihkan rumah saja. Karena mereka berdua hanya malam ada di rumah. Ardan bekerja, Rahmi di rumah Asifa. Setelah salat subuh. "Berbaring saja, aku masak sarapan dulu," ujar Ardan. "Bosan, Abang. Aku juga ha