AAY. 9 KEMBALI MEMIKIRKANMU

1014 Kata

"Assalamualaikum." Aay lebih dulu memberi salam. "Waalaikum salam," sahut suara yang sangat Aay kenal. "Ada apa, Zi?" Tanya Aay. "Sedang sedih ya?" Zizi balik bertanya menyelidik. "Sedih? Sedih untuk apa? Kenapa Zizi berpikir Paman sedang sedih?" "Acil itu ternyata calon istrinya Paman Aan," gumam Zizi dengan nada sedih. "Acil? Acil yang mana, Zi?" Aay pura-pura tidak paham. "Yang beli gulali itu, yang melihat Paman terus." Aay tertawa pelan, meski ada rasa sakit di dalam hati, tapi masih bisa ia tahan. Aay tak bisa memungkiri, ia tertarik pada Rara, tapi kini bak rumpun bunga, rasa tertariknya layu sebelum berkembang. "Ih, Paman kok tertawa?" Zizi merasa kesal mendengar tawa Aay. "Zi, Paman tidak kenal dengan dia. Kenapa Paman harus sedih, kalau dia calon istri Paman Aan." "Oh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN