AMI 18 AKU MENCINTAIMU

1006 Kata

Rahmi tidak langsung pulang ke rumah Asma, ia mampir ke rumah Asifa lebih dulu, karena biasanya, para nini berkumpul di sana setiap hari. Rahmi memarkir motor di samping rumah. Ia masuk lewat pintu samping yang dibiarkan terbuka. "Assalamualaikum." Rahmi memberi salam. "Waalaikum salam." Terdengar sahutan dari para nini yang ada di ruang tengah. Rahmi masuk, dan melangkah ke ruang tengah. Ia mencium punggung tangan, dan telapak tangan para nini secara bergantian. Asifa, Asma, ibu Al, dan Ziah. "Kehujanan?" Tanya ibu Al. "Iya, Nini, tadi sempat berteduh dulu," jawab Rahmi, sebelum duduk di sofa. "Ami ingin minum apa, Sayang. Biar Nini buatkan," tawar Asifa. "Tidak usah, Nini. Biar Ami buat sendiri." Tolak Rahmi, seraya bangkit dari duduknya. Belum lagi Rahmi menuju dapur, saat terde

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN