PART 18

3088 Kata

"Nduk?" Zee terbangun saat mendengar suara malaikat tak bersayap yang selama empat bulan lebih tak ia dengar secara langsung. Suara yang begitu menenangkan dan membuatnya selalu rindu. Zee kembali tidur setelah memuntahkan seluruh isi perutnya setelah subuh tadi. Tubuhnya terasa lemas dan lebih memilih kembali tidur. "Ibu?" Ucapnya penuh haru dan tak percaya bahwa ibunya kini berada dihadapannya. Zee menangis dan memeluk erat tubuh ibunya. "Zee kangen sama ibu," ucap Zee disela tangisnya. Fatimah pun ikut menitikkan air mata sambil mengelus bagian belakang kepala Zee. "Ibu juga kangen sama kamu." Setelah subuh, Zain menelepon kedua orangtuanya dan mengatakan bahwa Zee sedang berada dirumahnya. Tentu hal itu membuat Wahyudi dan Fatimah bertanya-tanya. Kalau Zee pulang, kenapa tempat k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN