PART 15

1462 Kata

Sudah tiga hari setelah Azzam meninggalkan Zee sendiri untuk menunggu Farida dirumah sakit. Selama itu pula Azzam tak juga pulang untuk melihat keadaan Zee. Azzam hanya mengirimkan pesan singkat kepada Zee menanyakan bagaimana keadaan Zee. Tepat jam 7 pagi, pintu rumahnya di ketuk oleh seseorang. Zee menguatkan kakinya yang masih terasa begitu lemah untuk berjalan untuk membukakan pintu. Zee berharap itu adalah Azzam. Meskipun Azzam terbiasa membawa kunci cadangan, Zee tetap berharap itu Azzam. "Ibu?" Ucap Zee lemah melihat Wulan yang berdiri membelakangi pintu. "Zee? Ya ampun, kamu pucat sekali, Nduk?" Wulan terlihat begitu khawatir dengan meraba kening Zee untuk mengecek suhu tubuh Zee. Tidak panas. "Zee nggak apa-apa, Bu," ucap Zee sambil tersenyum tipis. "Masuk, Bu. Mas Azzam mas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN