Daffa buru-buru berlari ke depan gerbang kompleks perumahan dan benar saja. Sudah terlihat mobil Daihatsu Ayla warna kuning yang terparkir. Bersamaan dengan itu kaca mobil pun terbuka pelan menampilkan sosok Amira yang langsung melongokkan wajahnya. “Ayo buruan!” hardik Amira. Deg. Daffa masih menatap nanar. Bagaimana pun juga Daffa tentu merasa risih dengan apa yang sedang dilakukan oleh Amira saat ini. “Kenapa datang ke sini?” suara Daffa terdengar gusar. Amira yang tadi tersenyum menatap pelan. Seulas senyum di wajahnya perlahan surut seiring dengan tatapan matanya yang berubah sedikit tajam. “Bukannya saya sudah ngasih tau di telepon alasan saya datang ke sini?” Amira balik bertanya. Daffa mengembuskan napas panjang, lalu menyapu wajahnya dengan talapak tangan. “S-saya baik-baik