“Semoga kalian berdua betah tinggal di rumah ini. Lingkungannya cukup aman, kok. Pokoknya kalau ada apa-apa ... kalian bisa menghubungi Papa kapan saja.” Papa Mita tersenyum tipis, lalu mengeluarkan sebuah amplop berwarna cokelat dari dalam kantong jaketnya. “Oh iya ... ini sedikit uang untuk kalian. Karena Daffa belum mulai bekerja, jadi untuk saat ini gunakan dulu uang itu untuk keperluan hidup.” “Makasih banyak, Pa ... sekali lagi terima kasih,” ucap Mita dengan mata berbinar. Mita terlihat sangat senang. Sedangkan Daffa hanya duduk diam sambil menekurkan kepala. “Kalau begitu Papa pamit dulu.” Mita pun ikut keluar mengantarkan sang papa. Awalnya Daffa juga hendak berdiri dan menyusul, tapi kemudian dia memilih untuk duduk kembali di tempatnya. Suara deru mobil di depan sana akhir