56 - Sup Daging

2294 Kata
          “Ah, Lucius!” sapa Syville yang baru saja memindahkan beberapa piring ke atas meja makan di dalam ruangan yang baru saja Lucius, Baron dan Zeth masuki.           Di sebelahnya, Key membantu Syville untuk menyiapkan peralatan makan. Sedangkan Rika sedang sibuk mengaduk sesuatu yang ada di dalam pot masak di atas kompor ikut menolehkan kepalanya ke arah Lucius.           Lucius baru saja duduk di salah satu kursi yang ada di depan meja makan itu, kemudian berkata, “Aku baru tahu kalau di tempat ini ada ruang makan dan juga dapur, Rika. Bahkan ruang tidur …”           Rika terkekeh pelan, kembali fokus kepada pot yang ada di depannya. “Karena tempat ini tidak lagi menjadi markas di mana bos terakhir berada, Lucius. Lagi pula, tempat ini akan lebih nyaman ditinggali jika kita membuatnya seperti rumah, ‘kan?”           “Lalu kenapa saat aku dan Jura berada di tempat ini sebelumnya, kau tidak membuatnya seperti rumah?”           Rika memutar kedua bola matanya sambil memindahkan pot masak dari atas kompor ke meja makan. “Karena kau dan Jura, lalu Vayre dan Reyna selalu saja pergi dan jarang kembali! Untuk apa membuat tempat ini seperti rumah jika tidak ada orang yang tinggal di dalamnya?”            Zeth tersenyum miris, kemudian menambahkan, “Sebelum kau dan yang lainnya bangun, hanya aku dan Rika yang berada di tempat ini. Aezolux dan Wargelux … ah, lebih enak jika memanggil mereka Vayre dan Reyna sekarang, mereka langsung pergi untuk mencari informasi tambahan mengenai Grimlace.”           Rika menganggukkan kepalanya. “Memasak sesuatu di dalam sebuah bangunan megah berbentuk reruntuhan kuno yang dilapisi oleh kristal dengan sinar cerah yang menyakitkan mata dengan api unggun terlihat sangat aneh, kau tahu? Makanya aku meminta Zeth untuk membuat dapur dan kamar tidur. Bahkan ada ruang tamu dan tempat pemandian sekarang!”           “Oh, aku sudah mencoba semuanya, kau tidak akan menyesal, Lucius!” timbrung Key dengan sebelah matanya yang dikedipkan sambil mengangkat ibu jari di kedua tangannya.           “Ada ruangan untuk latihan juga,” tambah Baron ikut melakukan hal yang sama seperti Key. “Setelah menghabiskan minuman misterius yang dibuat oleh Zeth, lalu makan masakan buatan Syville, tubuhmu pasti akan pulih. Setelah itu, ayo kita latihan  tanding, Lucius!”           “Kalian ini … apa saat kalian kembali ke masa lalu, kalian menjadi agen penjual rumah?” tanya Lucius sambil menerima mangkuk berisi sup daging yang diberikan oleh Syville.           Syville terkekeh pelan, kemudian memberikan mangkuk yang lain pada Baron. “Meski tubuhmu sudah terasa lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, sebaiknya untuk hari ini kau beristirahat terlebih dahulu.”           “Aky sfdaj vangun sylamf dva hrf, levih vayk aky latfh!” sahut Key dengan mulutnya yang penuh.           “Kau ini. Apa benar kau seorang wanita? Mana ada seorang wanita yang bicara dengan mulut yang penuh!? Dasar wanita jadi-jadian!” ledek Baron sambil memberikan gelas berisi minuman pada Key yang saat ini sedang tersedak makanannya sendiri.           “Apa? Kau mengajakku untuk berkelahi lagi, ha? Bocah besar!”           “Tolong jangan bermesraan di meja makan …” gumam Rika pelan sambil meniup sup daging yang sudah ia sendokkan dari mangkuknya.           “Siapa yang bermesraan!?” sahut Key dan Baron bersama.           “Jangan ikuti perkataanku!” sahut mereka bersama lagi.           “Kau benar-benar ngajak ribut, ha!?” lagi-lagi mereka mengatakan hal yang sama.           Lucius mendesah panjang, kemudian berkata, “Kalian berdua. Dari awal memang tidak pernah berubah, ya?”           Zeth dan Syville sama-sama terkekeh pelan, kemudian Zeth mulai memakan sup daging yang tidak akan pernah membuatnya bosan meski ia memakannya setiap hari.           “Kemampuan memasakmu jauh lebih hebat dibandingkan sebelumnya, Syville. Makanan buatanmu jadi lebih enak.”           “Hehe, terima kasih,” jawab Syville dengan wajah yang terlihat sedikit merah.           Di sampingnya, Rika berdeham kemudian berkata, “Tolong jangan bermesraan di meja makan …”           Mendengar hal itu, Zeth dan Syville sama-sama tersedak makanan mereka. Rika menggelengkan kepalanya sambil memberikan minum pada Syville, Lucius juga melakukan hal yang sama pada Zeth.           “Sebenarnya, aku sedikit bingung. Baron bilang aku baru saja bangun dari tidur panjang selama … satu minggu? Tapi kenapa rasanya aku menghabiskan waktu di tempat itu selama lebih dari dua bulan?” tanya Lucius.           Setelah batuknya berhenti, Syville berkata, “Hm, aku bahkan tidak sampai satu bulan …”           “Kalau aku lebih dari dua bulan,” tambah Baron.           “Aku kurang lebih satu bulan,” kata Key. “Ah, aku minta tambah!”           Rika membantu Key untuk mengisi mangkuknya dengan sup daging lagi, kemudian berkata, “Waktu yang kalian lalui di … ‘alam mimpi’ kalian berbeda dari waktu yang berjalan di tempat ini, terima kasih pada bakat milik Zeth.”           “Bakatmu memang mengerikan, Zeth,” gumam Key dan Baron bersama.           “Tolong jangan katakan hal itu lagi …” pinta Zeth sambil menggaruk bagian belakang kepalanya. “Aku saja tidak tahu jika waktu yang kalian habiskan di sana berbeda dari tempat ini. Ketika aku … membuat kalian tertidur, aku hanya memikirkan semoga kalian tidak terlalu lama menghilangkan kutukan dari Grimlace itu.”           “Ah, jika kita terlalu lama di sana, bisa-bisa Grimlace jadi lebih kuat dari pada sebelumnya, ya?” tanya Key.           Rika menganggukkan kepalanya, kemudian menambahkan, “Lagi pula, setelah sadar kalau aku … sebagai Grodilux balik melawannya, aku yakin saat ini Grimlace sudah menyiapkan apalah itu untuk melindungi dirinya sendiri.”           Lucius baru saja selesai mengunyah dan menelan makanannya, kemudian bertanya, “Lalu, bagaimana caranya kau bisa tahu kalau aku sudah siap untuk kembali, Zeth?”           Zeth kembali menyimpan sendoknya yang baru saja akan ia masukkan ke dalam mulutnya, kemudian mengusap dagunya memikirkan jawaban yang dapat dengan mudah dimengerti oleh yang lain. “Hmm … bagaimana menjelaskannya. Pertama aku memikirkan bagaimana caranya membawa kalian kembali seperti yang dilakukan oleh Rika kepadaku tanpa harus menunggu kalian terpilih menjadi anggota The Oblivion, itu berarti sebelum kalian di … bawa oleh Presiden.           “Awalnya aku berpikir untuk langsung membawa kalian kembali secepat mungkin. Itu berarti membangunkan Mana yang ada pada diri kalian,” lanjut Zeth. “Dengan bantuan Sylphid, aku bisa membuatnya berbicara secara langsung dengan Mana kalian. Tapi … entah kenapa tidak ada yang menjawab satu pun.”           “Jadi kau menunggu Mana kami bisa berbicara denganmu?” tanya Lucius.           “Itu benar, aku khawatir akan menyakiti kalian semua jika membangunkan kalian dengan paksa,” jawab Zeth. “Aku juga menyadari sesuatu. Kalian yang memilih sendiri ingin bangun atau tidak. Mungkin jauh di … alam bawah sadar kalian, sebenarnya kalian ingin berada di tempat itu sampai ‘masalah’ atau ‘penyesalan’ kalian selesai.           “Lagi pula, ada sesuatu yang menghalangiku untuk masuk ke dalam … mimpi kalian. Meski aku sudah membayangkan dan menggambarkan bagaimana caranya,” tambah Zeth. “Ah, tentu aku bisa mengambil risiko untuk menembus penghalang itu secara paksa. Tapi sekali lagi, aku tidak ingin mengambil risiko dan membahayakan kalian.”           “Ah … apa itu alasan kenapa aku kehilangan ingatanku yang telah terpilih menjadi anggota The Oblivion?” tanya Baron.           “Ha? Kalian melupakan hal penting itu?” Zeth balik bertanya.           “Hmm … apa itu juga alasan kenapa kau tidak membantuku ketika aku dibuang ke laut?” tanya Lucius.           “Tunggu, kau dibuang ke laut?” tanya Zeth lagi.           Syville menepuk tangannya sekali, kemudian menambahkan, “Itu benar. Kau juga tidak membantuku saat aku diculik …”           “Syville, kau diculik!?” tanya Zeth dua oktaf lebih tinggi.           “Ah! Pantas saja kau tidak membantuku saat … saat … hm, untungnya aku tidak berada di dalam kondisi yang sangat berbahaya,” gumam Key pelan.           Baron tertawa satu kali, kemudian berkata, “Ha! Tentu saja, pasti tidak ada yang ingin menculik wanita jadi-jadian sepertimu.”           Tiba-tiba peralatan makan yang ada di atas meja berdentingan karena meja yang ada di bawahnya bergetar dengan kencang, disusul oleh Baron yang mengaduh kesakitan.           “Jangan tendang tulang keringku lagi!” protes Baron sambil mengusap kakinya.           Key hanya menjulurkan lidahnya, lalu kembali menghabiskan makanan yang ada di atas piringnya.           “Berarti saat ini tinggal Jura, ya?” tanya Rika sambil mengusap kaki Baron dengan sihir penyembuh. “Aku yakin dengan kemampuannya saat ini, ia tetap ingat siapa dirinya dan menyelesaikan ‘masalah’ di masa lalunya dengan cepat.”           “Berarti tidak akan lama lagi, ya …” gumam Lucius pelan, kemudian mulai menghabiskan makanannya dengan cepat. “Sepertinya sehabis ini aku harus langsung latihan …”           Dengan kening yang berkerut, Syville berkata, “Bukankah sudah kukatakan lebih baik kau istirahat terlebih dahulu …”           “Aku sudah istirahat selama satu minggu. Aku tidak ingin kehilangan nyawa karena punggungku tiba-tiba nyeri karena encok ketika kita bertarung dengan Grimlace.”           Baron tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Lucius, kemudian memukul punggungnya beberapa kali. “Semangat yang bagus! Kalau begitu, setelah kita selesai makan, ayo kita latihan! Kali ini aku yakin bisa mengalahkanmu.”           Lucius tersenyum tipis, kemudian membalas, “Oh? Karena kau sangat percaya diri, mungkin aku akan menggunakan kemampuanku lagi untuk menghajarmu seperti sebelumnya.”           Dengan dagu yang berkerut, Baron menoleh ke arah Zeth dan berkata, “Berikan aku kekuatan seperti Lucius juga, Zeth!”           “Bukankah aku sudah membantumu agar kau bisa mengendalikan sihirmu lebih mudah dari pada sebelumnya, Baron?”           “Oi, jika Zeth bisa dengan mudah memberimu kekuatan yang sangat kuat, mungkin saat ini ia sudah memberimu kekuatan yang sangat mengerikan bahkan kau bisa menyerbu markas Grimlace sendirian! Lakukan dengan usahamu sendiri!” sahut Key dengan jari telunjuk yang menempel di kening Baron.           “Argh! Aku tahu!” balas Baron dengan suara yang lebih kencang.           “Maaf, Rika … mereka berdua memang sangat berisik,” bisik Syville pelan dengan senyuman miris di wajahnya.           “Tidak masalah. Lebih menyenangkan seperti ini dibandingkan dengan sebelumnya,” jawab Rika.           Tiba-tiba Key berdiri dari duduknya setelah menghabiskan makan malamnya yang sebanyak tiga porsi. “Kalau begitu tunggu apa lagi? Ayo kita menuju ruang latihan!”           “Tunfu!” sahut Baron yang masih berusaha untuk menghabiskan makan malamnya setelah meminta tambahan sebanyak lima kali.           Lucius ikut berdiri dari duduknya. “Aku ikut.”           “Setidaknya simpan piring kalian di tempat cuci piring!” protes Syville.           Rika terkekeh pelan sambil membereskan perlengkapan makan yang lain. “Aku akan membantumu, Syville.”           “Kalau begitu aku juga—”           “Ah, aku dan Rika berdua saja sudah cukup. Bagaimana jika kau memeriksa keadaan Jura?” potong Syville sambil membuat gerakan mengusir kepada Zeth dengan tangannya.           Zeth menganggukkan kepalanya satu kali, kemudian menghabiskan makanannya dan juga air yang ada di dalam gelasnya. “Kalau begitu aku akan memeriksanya sekarang.”           .           .            Zeth melambaikan tangannya pada Lucius, Key dan juga Baron yang dengan semangat berlari ke arah ruang latihan. Sedangkan Syville dan Rika mulai membicarakan rencana mereka selanjutnya jika Vayre dan Reyna kembali dengan informasi yang baru mengenai Grimlace.           Ruangan di mana Syville dan yang lainnya tidur beberapa waktu lalu sudah sepi sekarang. Tinggal Jura yang masih tertidur pulas di kasur yang ada di ujung ruangan.           Kening Zeth langsung berkerut ketika ia sadar kalau wajah Jura yang terlihat sangat pucat dengan bibibrnya yang sedikit membiru. Bahkan terlihat kalau tubuhnya mengeluarkan banyak keringat, tangannya pun sedikit bergetar.           Dari cerita yang didengar oleh Zeth mengenai Syville yang diculik bahkan Lucius yang dibuang ke laut, tubuh mereka tidak memperlihatkan kalau mereka sedang berada di dalam situasi yang menyulitkan mereka sedikit pun. Zeth tetap melihat mereka yang masih tertidur pulas dengan nyaman. Karena itulah Zeth tidak pernah tahu kalau mereka sedang berada di dalam kondisi yang membahayakan diri mereka …           Tapi saat ini, terlihat jelas kalau Jura sedang kesakitan. Bahkan tangannya terasa sangat dingin ketika ia menyentuhnya. “Jura! Kau bisa mendengarku?”           Tentu saja, tidak ada jawaban dari Jura.           ‘Sylphid, apa kau bisa bicara pada Lumina? Mana milik Jura?’           ‘Saat ini sedang aku usahakan! Aliran Mana pada tubuh Median Lumina sangat tidak stabil, aku sedikit kesulitan untuk menemukan di mana Lumina saat ini,’ balasan Sylphid terdengar di dalam kepala Zeth.           ‘Apa yang terjadi? Terlihat jelas kalau Jura sangat kesakitan. Apa aku harus memanggil Rika untuk memberinya sihir penyembuhan?’           ‘Tidak, tubuhnya baik-baik saja. Menggunakan sihir penyembuhan tidak akan ada gunanya. Bagaimana jika kau coba untuk memulihkan Mananya, Zeth? Seperti yang kau lakukan pada Rika sebelumnya?’           ‘Baiklah, akan kucoba,’ jawab Zeth sambil meletakkan tangannya pada kening Jura. Ia mengalirkan Mana pada tangannya dan membayangkan kalau Mana miliknya sendiri diserap oleh Jura.  Tapi usahanya tetap saja gagal. Bahkan, saat ini napas Jura menjadi tidak teratur.           ‘Tidak bisa. Bagaimana denganmu, Sylphid?’           ‘Aku juga tidak mendapatkan jawaban sedikit pun. Tapi, aku menemukan sebuah celah, Zeth. Kau bisa masuk ke dalam mimpi Jura, Zeth. Seperti yang sudah kau lakukan pada Syville dan yang lainnya untuk menjemput mereka.’           ‘Ka-kalau begitu aku akan melakukannya sekarang—’           ‘Aliran Mana milik Jura saat ini sangat tidak stabil, aku khawatir jika kau mencoba untuk masuk, hal itu malah akan membahayakanmu, Zeth.’           ‘Tapi keadaan Jura sangat ini terlihat tidak bagus—’           ‘Ah! Zeth! Ini gawat! Jiwa milik Jura ditarik oleh sesuatu!’           ‘Aku tidak mengerti apa yang terjadi, tapi dari suaramu yang terdengar panik, Jura berada dalam kondisi yang membahayakan nyawanya, ‘kan?’           ‘Ya! Ya … tunggu, aku mendengar suara Lumina.’           ‘Apa? Apa yang dikatakannya?’           ‘ … Dia minta pertolongan, Zeth!’           Zeth mendecakkan lidahnya kemudian menarik kursi yang sudah sering ia duduki ke sebelah kasur milik Jura dan duduk di atasnya. ‘Aku akan masuk ke alam bawah sadar Jura sekarang, Sylphid.’           ‘Ahh … setelah kau masuk, aku tidak akan bisa membantu banyak, Zeth. Aku khawatir kau tidak akan bisa menggunakan sihir atau bakatmu di sana …’           ‘… bagaimana dengan menarikku untuk kembali secara paksa? Apa masih bisa?’           ‘Sepertinya bisa jika aku usahakan …’           ‘Kalau begitu tidak perlu menunggu lebih lama lagi.’ [] 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN