Beberapa minggu kemudian, Nalendra pergi jalan bersama Dewi. Setelah membahas tentang tempo lalu dan meminta maaf, akhirnya Dewi bisa kembali berhubungan baik dengan Nalendra. Walaupun, hanya sebatas teman, belum lebih. Mereka menaiki sebuah motor tua milik salah satu tukang ojek yang ia sewa. Saking ingin, dia menikmati udara ibu kota sembari bermotor, Nalendra memberikan STNK mobilnya sebagai jaminan kepada pemilik motor. Padahal, Nalendra bisa saja memakai motor yang ada di rumahnya. Tapi, rasanya hal ini akan mengukir banyak kenangan di masa yang akan datang. “Ndra, kenapa harus motor tua?” tanya Dewi dengan sedikit berteriak. “Hah?” kata Nalendra yang tidak dapat menangkap pembicaraan Dewi dengan jelas. Suara gadis itu terasa kabur terbawa angin yang sedikit kencang. “Kenapa,