KETIKA HENDRIK TIBA Hendrik mengucapkan salam lalu mencium Arum, menyampaikan kerinduannya pada wanita itu. Arum tersenyum menerima cerita rindu yang mengalir dari bibir Hendrik. Dalam hati Arum bergumam. Aku percaya kamu memang rindu tapi saying kamu juga rindu terhadap lainnya. Arum telah membentengi hatinya dengan tembok tinggi agar jika kesakitan itu tiba ia tidak akan tersentuh dan sedih lagi. Usai mengganti bajunya Hendrik pun merebahkan tubuhnya di ranjang. “Bercinta yuk. . .” Ajak Arum. “Hmmm serius ?” “Iya aku ingin. . .” Ujar Arum lagi. Mereka pun bercinta, Arum mengulanginya hingga tiga kali pagi ini. Hendrik pun Nampak kelelahan dan tertidur. Arum menampilkan senyum indahnya lalu mengambil memory card yang tersimpan yang telah ia pasang pada kamera digitalnya di atas mejj