JERIT PECINTA

938 Kata
Mereka telah menghabiskan mala mini berdua hingga subuh tiba, Hendrik memarkir mobilnya di sebuah masjid. Ia berinisiatif untuk sholat dan mengantar Ayumi mungkin dia ingin ke kamar mandi untuk membasahi tubuhnya dengan air bersih yang mengalir. “Say, bangun.. sudah subuh.” Suara Hendrik lirih. Ayumi tergagap, rasanya seperti mimpi melihat Hendrik ada di sampingnya kini. Hendrik yang telah merebut seluruh hatinya bahkan meninggalkan Bunga sebagai bagian dari cinta mereka. “Iya, Mas.” Suara Ayumi masih lembut seperti dulu. Hmmm bertemu dengan mantan memang sesuatu yang keindahannya tidak bisa dilukiskan, apalagi bila sang mantan ternyata masih luar biasa sayang. Hendrik membelai lembut kepala wanita manja yang dulu membuatnya semangat bekerja sembari mencari keberadaannya, wanita yang dulu sering merajuk hanya karena Hendrik lupa tidak sarapan saat berangkat sekolah. Wanita ini juga yang menangis tersedu-sedu saat tahu kalau gigi Hendrik sakit. Wanita ini punya banyak cerita dalam kehidupan Hendrik. Wanita ini adalah masa lalu juga masa kini bagi Hendrik. Lalu bagaimana dengan Arum ? Wanita yang kini menjadi istri sah bagi Hendrik, di mana letak Arum dalam hati Hendrik. Hendrik rebah dalam lantai keramik masjid Nurul Huda, ia menangis meski tanpa suara, kenapa Ayumi harus dating lagi justru saat Hendrik telah memiliki kehidupan bersama Arum ? Mengapa Ayumi tidak muncul saja jauh-jauh hari sebelum ini ? Hendrik merintih, perih rasanya, sakit juga tidak bisa dikata. Mereka pasti akan bilang bahwa Hendrik adalah lelaki buaya tanpa mau menimbang rasa pada apa yang Hendrik rasakan. Hendrik memang lelaki tetapi dia juga punya hati, dia butuh waktu menyelesaikan ini semua. Ayumi bukan wanita biasa yang tiba-tiba dating dalam kehidupannya. Ada serangkaian kisah yang membersamai mereka, ada cerita tentang masa lalu yang mungkin terpendam tapi belum sepenuhnya hilang. Hendrik ingin setiampada pernikahannya bersama Arum dan anak-anak, ia ingin jadi lelaki sejati yang hanya mencintai istri dan anak-anaknya, menjaga hubungan dalam rumah tangganya. Tetapi wanita yang bersamanya sekarang harus di bagaimana kan ?, apakah dia harus disuruh pergi begitu saja ? Apakah dia hanya disuruh menyingkir begitu sajakah ?, atau bagaimana ?. Hendrik terisak-isak di atas lantai keramik. Tengadah tangannya berharap sebuah jalan keluar pada Tuhan belum selesai. Belum ia turunkan, ia masih terus berdoa karena Hendrik percaya hanya kekuatan doa yang bisa menyelesaikan semuanya. Hendrik tidak akan tega mengusir Ayumi, ibu dari anaknya, wanita yang telah member makan janin yang ia titipkan di rahimnya hanya demi menjadi lelaki sejati. Hendrik juga tidak akan pernah menyakiti Arum wanita yang telah ia pilih untuk jadi istri di hadapan Tuhan. Wanita yang telah ia pilih untuk menjadi pendamping hidupnya, wanita yang telah menolongnya dari kesepian demi kesepian. Hendrik memohon berkah dari TuhanNya dan andai Tuhan langsung memberikan jawaban hari itu juga, sungguh, Hendrik akan laksanakan apapun titahNya, sesakit apapun itu baginya karena ia tahu jawaban Tuhan dalah yang paling benar, tetapi Tuhan hanya menyuruhnya sabar dan sholat. Hanya itu saja, tidak lebih. Dalam tangisnya yang belum berhenti, ada mata yang mengamatinya dari jauh, mata Ayumi. Ayumi wanita baik yang sangat mencintai Hendrik dan bila mungkin ia akan memberikan semua kebahagiannya hanya unuk membahagiakan Hendriknya. “Kamu pasti sedang tersiksa, Mas.” Runtuk Ayumi lirih, ia bicara sendiri dengan hati yang hancur berkeping-keping. Ayumi sadar bahwa sampai sejauh ini ia masih sangat mencintai Hendrik, nama Hendrik tidak akan terganti dan tetap belum terganti. Ayumi tidak pernah menggantikan Hendrik dengan yang lain, ia terus berharap suatu hari Tuhan akan menjodohkannya dengan lelaki gagah itu. Tetapi kenyataan yang ia terima kini adalah Ayumi dipertemukan dengan Hendrik justru saat Hendrik telah memiliki kehidupan yang baik dengan wanita yang sangat baik menurut cerita yang mengalir dari bibir Hendrik. Mestinya hari ini Ayumi memikat Hendrik dengan pesonanya agar Hendrik jadi milikinya tetapi Ayumi tidak melakukan itu. Mana mungkin ia menyakiti lelaki yang sangat dicintainya ? Itu tidak mungkin Ayumi lakukan tidak akan pernah. Hendrik telah berdiri tegak di depan Ayumi yang menitikkan air mata. “Tidak usah risau, aku lelaki, aku yang akan bertanggung jawab atas semua tindakanku.” Ucap Hendrik di samping Ayumi yang mungil. “Kenapa kita dipertemukan lagi ?” Ayumi merintih. “Karena Tuhan ingin aku lebih dekat lagi padaNya, selama ini aku lalai Ay, “ “Jangan sakiti hati istri mu, Mas. Biarkan hanya aku.” Bisik Ayumi masih menunduk. Hendrik menggamit lengan Ayumi dengan lembut. “Tidak ada yang boleh sakit, Ay. Bila aku harus hancur aku akan menghancurkan diriku demi melihat kalian bahagia dan baik-baik saja .” “Maksud mu ?” Ayumi mengernyitkan dahinya meminta penjelasan. “Kamu masih punya Bunga, Mas. Jangan macem-macem.” “Aku tahu, Ay. Karena Bunga aku ingin jadi lelaki yang baik agar Bunga tidak merasakan getah atas lelaku ku. Percayalah aku bisa kok Ay, jadi baik dan bertanggung jawab. Kamu jangan khawatir.” Mereka memasuki mobil. “Aku antar kamu pulang, usai itu aku akan pulang. Aku tidak mau Arum menunggu ku dengan kecemasan.” “Arum itu nama istri mu ?” “Ya,” “Oh…” Ayumi membiarkan Hendrik melanjutkan mengemudikan mobilnya, sesekali Ayumi melirik lelaki itu. Ia merasa bangga telah menemukannya lagi kini. Ini akan jadi kado bagi ulang tahun Bunga bulan depan. Bunga harus bahagia atas ini. Pertemuan ayah dan anak yang terpisah bertahun-tahun itu akan jadi jawaban dari segala duka yang pernah Bunga tanggung selama ini. “Ayah, engkau adalah sekolah pertama kali bagi setiap anak perempuan di mana pun. Ayah adalah sebuah lukisan pelangi yang akan membuat setiap anak perempuan merasa bangga memilikinya, ayah adalah cerita tentang bagaimana belajar menghargai dan bertanggung jawab. Cinta adalah banyangan yang lengkap bagi setiap anak perempuan di mana pun berada. Saat ayah hilang dan tiada maka ada yang hilang di hati anak perempuan."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN