Menghindar

1947 Kata

“Qi, besok malam jangan sampai lupa,” tutur Reva saat ia memasuki kamar Qian. Langkahnya mendekati lemari mengabaikan Qian yang tengah menikmati waktu istirahatnya.  “Ya, ya, ya, baiklah. Entah sudah berapa kali kau mengingatkanku, Rev.” Qian mencebik. Melirik Reva yang kini membuka lemari dan seperti tengah mencari sesuatu, ia tak berniat bertanya kira-kira apa yang tengah ia cari. Saat ini ia terbaring di atas ranjang dengan kedua tangan yang bekerjasama memegangi ponselnya dimana tengah memainkan sebuah permainan. Dan permainan tupai lompat adalah permainan yang menemaniya kali ini. Reva yang mendengar sahutan Qian, berbalik dan menatapnya disertai dengusan. “Mau bagaimana lagi, besok aku tak bisa menemanimu,” ujarnya kemudian kembali mencari sesuatu. “Dan kau tenang saja, acara itu t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN