"Sayang, kamu pulang jam berapa?" tanya Meisya saat sang suami mengangkat panggilan telepon yang ia lakukan. "Bentar lagi, Sayang. Kenapa, udah enggak sabar buat janji kita?" tanya Samuel, lelaki itu menghentikan kegiatannya yang semula fokus pada layar komputernya lalu bersandar santai pada kursi kerja dengan ponsel melekat di telinga. "Janji? Emang kita ada janji ya hari ini?" tanya Meisya mengingat kalau hari ini memang dirinya dan suaminya tidak memiliki sebuah rencana atau janji apapun. "Masa lupa, janji buat bikinin Abraar adik, kamu bilang malam ini," kata Samuel sambil tertawa kecil, di ujung telepon sana Meisya juga terdengar terkikik geli. "Kamu, ya! Emang enggak pernah lupa sama yang begituan," kata Meisya sambil tertawa. "Ya enggak mungkin lah aku lupa, terbayang baya