bab 16

2192 Kata

"Masuk." Kata yang terdengar sebagai perintah saat Jenar mengetuk pintu ruangan Samuel, membuat hati Jenar lebih berdebar-debar di bandingkan saat ia hendak menemui kepala sekolah yang menegurnya karena dia terlambat membayar sekolah. Jenar melirik ke belakang di mana meja kerja Reza berada, tampak lelaki itu sedang sibuk dengan kertas dan pulpennya, sama sekali lelaki itu tidak perduli dengan sekitar bahkan mungkin bila gempa bumi terjadi ia adalah orang terakhir yang menyadari. Gadis itu menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskannya pelan berusaha menenangkan diri meski tetap saja ia bingung dan takut mengapa Samuel tiba-tiba memanggilnya apakah istrinya yang baru saja datang tahu Jenar akan berjualan dan marah lalu melarangnya ataukah ada hal lain, kesalahan lain yang tidak Jenar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN