# William Tan mengamati kertas di hadapannya dengan senyuman bangga. Nilai -nilai Karen sempurna, seperti perkiraannya, cucunya berbakat di dunia bisnis. "Kau sudah berusaha sangat keras, saat kembali ke Singapura, mulailah di kantor pusat Sun Corp sebagai wakilku. Kau tidak perlu memulai dari bawah, waktuku tidak banyak." Ucap William Tan. Karen menarik nafas pelan. "Opa, jangan bicara seperti itu. Kau....akan berumur panjang. Ini tidak seperti Opa sedang menderita sebuah penyakit parah kan." William Tan menatap Karen. "Mau menunggu sampai kapan? Kau harus bisa meraih kepercayaan dan membuktikan diri dalam perusahaan agar bisa menjadi penggantiku sebelum orang-orang menyadari perutmu yang semakin membesar. " Karen menarik nafas panjang. Ia tidak terlalu terkejut kalau kakeknya akan