"Cindra, tunggu!"
Cindra menghentikan larinya, lalu berbalik memandangi Tamy yang kelelahan mengejarnya. "Kamu enggak boleh ikut!" Serunya.
"Aku harus ikut, Cin! Kamu enggak kenal siapa Sherry?"
"Aku kenal, Tam!"
"Maksudku kamu enggak kenal dekat. Kamu enggak tahu tujuan dia tiba-tiba minta ketemuan sama kamu diam-diam?"
"Ya, karena ini rahasia. Enggak boleh ada yang tahu!"
Tamy memandang Cindra dengan putus asa. "Demi persahabatan kita, Cin. Please! Kalau kamu enggak mau ditemani, tolong kasih tahu di mana kamu janjian sama dia? Aku janji, enggak akan ganggu kamu. Dan aku gak akan terlihat sama kalian. Aku cuma mau jagain kamu dari jauh. Aku takut, Cin!"
Cindra menatap Tamy dengan ragu.
"Paling tidak kalau Leo sampai tahu, kamu bisa beralasan kalau kamu pergi sama aku."
Setelah b
