Aku Bukan Upik Abu

1396 Kata

Melalui pintu yang setengah terbuka, Mama memandangi Cindra sambil menahan senyum. "Kok, tumben berhias?" Tanyanya. Cindra menoleh lalu tersipu malu. "Jelek ya, Ma?" Tanyanya melihat Mama tersenyum-senyum memandanginya. Mama menggeleng. "Bukan jelek. Agak berlebihan," sahutnya sambil merapikan riasan wajah Cindra. "Cindra belajar dari tutorial di Youtube, Ma, pakai alat rias Mama," sahut Cindra sambil membiarkan riasan alisnya yang kini ikut dirapikan. "Kamu sudah cantik. Riasan itu untuk menonjolkan kecantikan, bukan malah menutupinya. Alis kamu sudah bagus, enggak perlu tebal-tebal. Mata kamu juga sudah indah, jangan malah ditutupi dengan warna gelap." Cindra kembali tersenyum malu. "Sekarang sudah cantik." Mama kini memandang Cindra dari jauh. "Kamu mau ke mana?" Tanyanya dengan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN