Wanita itu menatap dalam diam genggaman tangan yang terasa begitu hangat menggenggam tangannya, lalu perlahan kepalanya mendongak, menatap penuh kebimbangan pada pria yang tengah fokus mengemudi, tangan besar itu menggenggamnya sepanjang meninggalkan ball room hotel, tanpa kata pria itu langsung merangkul bahunya dan menggenggam tangannya meninggalkan acara pesta, perilaku pria itu menunjukkan jika dirinya memang miliknya dan tidak ada orang lain yang boleh menyentuhnya. Bibirnya kelu, terasa sangat sulit untuk menanyakan sepatah kata, terlalu banyak hal yang berkecamuk di pikirannya, terlalu banyak pertanyaan ‘mengapa’ yang muncul di kepalanya, namun semua pertanyaan itu selalu tertahan di kerongkongan dengan bibir yang terbuka tanpa mengeluarkan suara. Pria itu sukses melumpuhkan otak d