44. Membaik

1192 Kata

Tak terasa hari semakin sore. Beberapa insan ini masih bercengkerama di ruang keluarga yang kecil namun penuh canda tawa. "Sering-sering main ke sini ya kalian." "Maafkan aku yang jarang mengajak Zita ke rumah ya, Bun. Aku sibuk sama kuliah." alasan Rio. "Enggak apa-apa Yo. Bunda mengerti kok." Nafita tersenyum manis kepada menantunya. "Terima kasih ya sudah menjaga putri Bunda selama ini." "Bunda kayak ke siapa saja, sudah tugasku kan." "Bunda bersyukur Zita bisa mendapatkan suami sebaik kamu." "Bunda berlebihan." Andaikan ada sutradara yang lewat, pasti Rio akan lolos tanpa harus casting terlebih dahulu. Aktingnya sangat bagus dan tak terlihat. "Bunda, makan malam sudah siap." Zita datang dari dapur memberi tahu. Zita bersikuku ingin masak dan menyiapkan makan malam untuk semua,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN