CHAPTER 20

895 Kata

“Kau itu Pom, kan?” Rolf mengguncang bahu Kori, meminta kejelasan. Sebenarnya Kori bisa saja mengaku. Dia tinggal menertawakan Rolf kenapa sebodoh itu sampai bisa ditipu. Namun, jika dia melakukan hal itu, Kori merasa dia akan melukai hati Rolf. Kori tidak setega itu, dia telah menemukan terlalu banyak sisi baik Rolf yang dia sukai. Tak mau menjawab, Kori meninju muka Rolf. Lalu melarikan diri. “Tak akan kubiarkan kau lari!” Tentu saja Rolf mengejar. Dia tak akan berhenti sampai memastikan sendiri kebenarannya. Mereka main kejar-kejaran, melompati atap rumah. Sembunyi di gang, lalu lari lagi sampai ke pantai. Kori kira bau tubuhnya bisa tersamarkan oleh bau laut, dia sudah agak tenang saat memasuki gua. Niatnya mau sembunyi di sana sampai Rolf lelah mengejarnya dan pulang ke wilayahnya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN