“Diam kau, aku tak butuh bantuanmu!” hardik Zaky membuat si penelpon tertawa. “Kau terlalu banyak main-main dengan mangsamu, Zaky. Jika kau memang tak becus biarkan aku turun tangan. Toh, aku tak akan sendiri memakan hadiahnya. Dan, si gadis taruhan itu juga bisa kita nikmati bersama. Atau, kau tak setuju memakai bekas dariku? Jadi bagaimana kalau kita melakukannya bersamaan, ini pasti menyenangkan.” Zaky menggeram menahan marah. Giginya gemeretak beradu sesamanya. Mendengar apa yang dikatakan orang itu sungguh membuat emosinya naik ke ubun-ubun. “Diam kau b******n! Tak ada yang akan menyentuh Clary selain aku!” sahutnya berang. “Bagus, apa pun keputusanmu aku akan tetap mendapatkan satu di antara mereka. Aku sudah melihat keduanya dan kau memang sangat pintar memil