Zaky mengurai rangkulan Clary dari lehernya. Ia memundurkan langkahnya lalu mengambil koper dan menggeretnya menuju ke lantai atas. "Maafkan aku, Clary. Jika bercandaku tadi kelewatan, kau tak seharusnya bersikap seperti ini. Jika kau masih tak mempercayaiku, itu wajar, aku bisa mengerti. Tapi, tegaskan sekali lagi aku tak akan menyentuhmu sampai kau menjadi istriku nanti." Di tempatnya Clary terdiam memandang Zaky yang melangkah menjauh, ia tersenyum miring. Ada sesuatu yang menggelitik hatinya ketika mendengar pengakuan Zaky tadi. "Kita lihat saja nanti, Zaky Atrama, apa kau benar-benar bisa bertahan dengan apa yang akan aku lakukan." Sesaat kemudian Clary pun menyusul langkah Zaky menuju lantai dua. Ia masuk ke kamar yang bersebalahan dengan kamar Zaky. Clary merebahkan dirinya di ata