33. Tagihan

1004 Kata

“Rencana apa, Bu?” Perempuan dengan hijab instan berwarna putih itu mengangkat sedikit roknya agar tidak basah. Dia berjalan menuju area sumur untuk menghampiri ibunya dan mengambil air. “Aku mau pulang ke Jakarta lagi. Ada banyak hal yang harus aku selesaikan,” ucap Reygan. Pria itu belum berkata pada Wulan perihal pembangunan jalan yang akan digarap oleh kontraktor dengan menggunakan kendaraan proyek alat berat dari perusahaannya. “Emm .... Kapan?” tanya Wulan. Tersirat wajah sedih dari ekspresinya, tapi sepertinya gadis itu tak berani untuk mencegah kepergian Reygan. “Besok,” jawab Reygan. “Ibu sama bapak tadi sudah sepakat. Nak Dirga ingin membawa kamu turut serta, tapi kami ... menyerahkan semua keputusan di tangan kamu.” Wulan belum bisa menjawab ucapan sang ibu, dirinya men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN