22. Insting

1149 Kata

Malam yang dihiasi oleh taburan bintang dan tak tertutup oleh awan mendung. Gadis dengan hidung mancung dan mata yang bulat itu melamun di depan jendela sambil menatap pada langit yang cerah. Cahaya bulan menembus dedaunan, menjatuhkan bayang-bayang ranting yang bergoyang. Dari balik jendela, gadis itu juga menatap bayangannya yang jatuh ke tanah, sembari memikirkan pemuda yang baru-baru ini muncul di hatinya. “Neng,” panggil seorang perempuan paruh baya yang membuka pintu kamarnya. Perempuan itu menoleh. “Kenapa, Bu?” tanya Wulan sambil menutupkan jendelanya. “Sedang apa?” tanya Bu Een pada anak gadisnya itu. Wulan tersenyum dan berpindah tempat menjadi duduk di tepi ranjang. “Nggak sedang apa-apa,” jawabnya. “Ada apa, Ibu?” tanya Wulan lagi. Karena tak biasanya sang ibu tiba-tiba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN