Bab 16. Hati yang terluka

1174 Kata

Kinta membulatkan matanya dan senyumnya terlihat sumringah saat melihat Izza dan Ida– sang ibu muncul di depan pintu rumah. Tak hanya senang karena mereka kembali, tetapi Kinta terpana melihat penampilan Izza yang begitu berbeda dari saat mereka berangkat seminggu yang lalu saat berangkat pergi. Rambutnya kini dicukur rapi dan terlihat licin ditarik kebelakang, dengan kacamata design classy dan pakaiannya yang casual, Izza terlihat model berjalan. Berada dalam lingkungannya tanpa Briona, membuat Izza kembali menjadi dirinya sendiri yang stylish. “Mas Izza! Ganteng banget!” puji Kinta melihat kakak iparnya di depan pintu sambil menyeret koper. Izza hanya mengedipkan sebelah matanya lalu melihat kesekeliling rumah, dan tak melihat Briona diantara kedua adiknya. “Briona sudah berangkat?

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN