Dengan santai Karisma mengendarai motornya. Dia terlihat tersenyum dan bahagia. Di temani semilir angin yang menghiasi malam. Terdengar merdu suara Silir Angin teman Karisma dari negeri goip. Dia menembang dengan lirihnya, menambah suasana semakin mistis dan lebih sakral. Di ujung jalan yang terlihat sepi dan kiri kanan sawah dan hutan membentang, makin hening dan mencekam. Jalan yang di lewat tak ada satupun kendaraan yang melintas kecuali Karisma itu sendiri. Sebagai seorang perempuan Karisma memang terbilang sangat pemberani. Dia terbiasa melewati malam tanpa ada kawan. Hanya beberapa teman goip yang tiba-tiba datang tanpa di panggil oleh Karisma.
"Sudah menembangnya! Aku mendengarkan, aku menyukainya. Itu membuat aku merasa tentram dan damai," kata Karisma.
"Sudah habis ... aku tida
