Air Mata Seorang Ayah

1980 Kata

POV Mahfud Jalanan yang kami lalui terasa berat karena belum mendapatkan kabar terbaru soal Farah. Bapak mertua yang tetap bersikeras untuk ikut pencarian bersama tim SAR pun di tolak mentah-mentah. Aku membujuknya dan mengatakan andai beliau tetap bersikeras untuk ikut pencarian, maka Ratna akan sedih di rumah karena beliau yang lebih condong ke arah Farah. Akhirnya, beliau memutuskan untuk pulang dan menunggu kabar Farah dirumah saja. Aku menampilkan senyuman tipis karena berhasil membujuk beliau. Kamipun pulang kembali ke rumah setelah berkoordinasi sedikit tentang progress pencarian Farah, yang ternyata penyusuran sudah sampai 2 kilometer dari titik awal. Sesampainya di rumah, kami langsung di sambut hangat oleh Ningsih dan juga Imar. Karena waktu yang masih menunjukkan jam sebelas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN