Kesedihan Seorang Ibu

2000 Kata

POV Ningsih Sampai di jembatan yang menjadi saksi aksi nekat dari putriku, aku tidak kuat lagi menahan tangisan ku. Aku meraung-raung dalam pelukan suamiku yang hangat namun tidaklah terasa. Aku marah, aku benci, aku tidak terima dengan keadaan. Tapi aku juga bisa apa? Farah, anak gadisku yang lahir dari rahim ku sendiri, kini telah terbawa arus sungai entah kemana. Polisi, tim sar, dan juga beberapa relawan bahu-membahu untuk mencari keberadaan putriku, namun nihil. Sudah tiga jam lamanya aku berada di tempat ini dengan perasaan yang hancur, namun belum ada kabar baik di temukannya putriku. "Bu.. Kita pulang dulu yuk. Kasihan Ratna sama Alfi, mungkin mereka sekarang sudah mau pulang." Kata suamiku dengan suaranya yang lembut, namun seakan menusuk di telingaku. Apa maksud suamiku? Dia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN