Din! Din! Alita mengklakson mobilnya beberapa kali saat sampai di depan gerbang rumahnya, tapi Pak Jupri tak kunjung membukakan pintu. “Ke mana sih Pak Jupri?” gerutu Alita sambil meraba-raba ponselnya yang ia letakkan di kantong bagian depan tas ranselnya. Biasanya saat Pak Jupri tak kunjung datang, ia akan turun dari dalam mobil dan membuka sendiri pintu gerbang itu. Tapi kali ini rasanya ia malas untuk beranjak dari tempat duduknya. Hari ini terlalu melelahkan setelah seharian ia berputar-putar dari rumah Nadine, Rangga, lalu ke rumah Chio, dan mencari keberadaan Bima. Tulang-tulangnya seakan hendak lepas dari tubuhnya. Belum lagi panas menyengat di luar sana seharian ini membuat aroma tubuhnya tak sedap. Ia baru ingat kalau pagi tadi ia tidak sempat mandi karena terburu-buru pergi k