Bab 25: Arion

1923 Kata

"Sopnya udah jadi. Bapak mau makan sekarang?" Jasmine datang kembali ke kamarku 1 jam kemudian. "Boleh. Tapi saya mau ke kamar mandi dulu. Bisa sediain air hangat? Saya mau cuci muka." "Baik." Sudut bibirku mengembang melihat Jasmine yang berlalu menuju kamar mandi. Aku saat ini sedang demam, mungkin karena bekas luka yang mengenaiku semalam. Dulu aku juga pernah begini. Aku menghubungi Jasmine saat bangun tidur tadi dan memintanya untuk membuatkanku sarapan. Entah, senang saja melihat ada perempuan itu di sekitarku—melayaniku, mengerjakan apa pun yang aku minta. Mungkin aku memang telah jatuh cinta lagi padanya? Aku belum yakin, akan tetapi aku mengikuti alurnya saja. Ke mana hati ini akan berlabuh. Yang aku sadari akhir-akhir ini, aku tidak suka ketika banyak lelaki yang meliriknya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN