Queeny pov Berkat ulah Udik alhasil semalam gue tak bisa tidur. Dia ikut mendusel kemanapun gue tidur. Akibatnya kami tidur berdesakan, bertiga. Membuat pegal badan gue karena tak leluasa bergerak. "Mestinya elo biarkan gue yang bobok di sofa, Queen. Demi kebaikan bersama," ucap Lola merasa tak enak hati. "Idih, masa elo yang berkorban, La. Secara lo sudah membantu gue. Si Udik saja yang gak tau diri!" sembur gue kesal. Lola menatap gue heran. "Gue bingung sama lo, Queen. Kesannya lo mati~matian ingin ngehindar dia. Tapi yang gue saksikan semalam, kalian justru berciuman begitu hot-nya. Kalau gak ada gue, mungkin bertambah hot. Gak ada cold-nya," cerocos Lola sambil geleng~geleng kepala. "Cih! Emang lo kata kita dispenser apa," sahut gue asal untuk menutupi rasa malu. L