Diraga melajukan mobilnya dengan kencang. Ia tak sabar untuk segera sampai di kantor Mariska dan menjemput Bening untuk pulang dengannya walau waktu bekerja masih tersisa beberapa jam lagi. Perasaannya tengah campur aduk tak karuan setelah acara makan siang tadi. Dengan kesal Diraga memukul-mukul stir nya beberapa kali untuk melampiaskan perasaannya yang kacau. Meeting pertama untuk Project baru itu berlangsung cukup lama dan akhirnya sengaja dipotong untuk makan siang bersama di sebuah fine dining yang tak jauh dari perkantoran mereka. Walau sungkan, Diraga memutuskan untuk ikut. Bagaimanapun ia ada di dalam tim. Sesampainya di restoran Diraga sengaja menjauhkan diri dan merokok di luar untuk menenangkan perasaannya yang tegang. Berada di satu ruangan bersama Sari dan Bram membuat wajahn