Diraga tak bisa menahan senyum bahagia saat melihat Bening telah berdiri di depan Lobby kantornya. Melihat mobil suaminya datang, Bening merasa lega karena kakinya telah begitu pegal harus berdiri hampir 30 menit. “Maafkan aku sedikit terlambat, jalanan macet banget. Kamu baru turun kan?” “Hmmm,” jawab Bening sambil menganggukan kepalanya, ia tak ingin memberitahu Diraga kalau ia telah menunggu cukup lama karena tak ingin sendirian di kantor. “Cium aku,” suruh Diraga tiba-tiba saat Bening baru duduk. “Nggak ah! Banyak orang!” tolak Bening sambil memakai safety belt. “Ck! 5 juta itu banyak Ning! Service kamu harus bagus,” ucap Diraga sambil menyodorkan bibirnya mendekati Bening. Bening pun segera mengecup bibir Diraga cepat seraya berkata, “Kecupan itu harganya 4,5 juta mas… jadi s