Teman Lama Bram melangkah santai memasuki ruang kerja Mariska yang luas. Terakhir ia menginjak ruangan ini mungkin lebih dari tiga tahun yang lalu. Ruangan itu masih sama tapi isinya saja sudah banyak perubahan. Perempuan itu berhasil mempertahankan dan mengembangkan perusahaan yang dulu dirintis oleh orang tuanya yang juga teman keluarga Bram. “Silahkan tunggu dulu sebentar ya pak, bu Mariska sebentar lagi sampai,” ucap Bening memberitahu sambil mempersilahkan tamunya untuk duduk. Bram mengangguk dan menatap Bening dalam. “Kamu sekretaris Mariska yang baru?” tanya Bram sambil menoleh keluar ruangan mencari sosok yang ia kenal dulu. “Kemana bu Rima?” “Oh, bu Rima mengajukan pensiun dini pak, saya yang menggantikannya.” “Oh, Oke.” “Saya permisi dulu kalau begitu,” pamit Bening dan