Bening menatap ruangan kerja Mariska dengan pandangan sendu. Ada Diraga disana tengah meeting bersama Mariska dan orang lainnya. Sudah satu minggu berlalu setelah perpisahannya dengan Diraga. Sejak saat itu, ia dan Diraga tak berkomunikasi sama sekali. Seharusnya Bening sudah terbiasa, karena sejak awal pernikahan mereka memang jarang bersama dan Diraga jarang sekali memberi kabar padanya. Kehidupannya bersama Diraga beberapa bulan terakhir telah mengubah semuanya termasuk perasaannya. Kini ia merasa rindu pada Diraga sekaligus masih merasa kecewa karena Diraga mendukung pernikahan ibunya dengan Wira. Bening benar-benar berharap bahwa Diraga bisa mengerti perasaannya tentang kekecewaan pada sang ibu tetapi sikap Diraga sebaliknya. Bening menyesali dirinya mengapa luluh dan berharap