Reski masih sadar saat Rosmala memapahnya dengan susah payah ke suatu ruangan. Lelaki itu menahan gair@h yang kian membara dan menahan rasa kantuk yang menyerang dalam waktu bersamaan. Rasanya sungguh tersiksa, antara mempertahankan kewarasannya agar dia selalu ingat, bahwa yang ada di sisinya saat ini bukanlah istrinya. "Kau mau apa membawaku ke sini?" tanya Reski dengan nada bicara bergetar dan lirih. "Aku tidak mungkin membawamu pulang, Mas. Aku tidak bisa memapahmu lebih lama. Sedangkan keluargamu sudah pulang semua," jawab Rosmala dengan suara lirih sengaja berbisik di telinga Reski untuk menggoda lelaki itu. Tangan Rosmala sudah mulai meraba bagian d**a bidang Reski yang masih memakai jas lengkap. Dengan perlahan, wanita itu membuka kancing jas juga dasi Reski. Gerakan Rosmala me