63. Papa Yang Tak Dianggap

1104 Kata

Damar terus memperhatikan Dania yang terlihat sedang berbincang dengan Rio di meja yang berbeda. Mencoba mencuri dengar, sangat ingin tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Namun, karena mereka duduk di luar cafe, suara mereka tidak begitu jelas terdengar karena berbaur dengan deru mesin kendaraan yang melintas di depan tempat itu. Hanya samar-samar terlihat dua orang itu sedang tertawa bersama Damar menatap sinis. Selama bersamanya wanita itu jarang tersenyum apalagi tertawa. Sungguh menyebalkan. Itu adalah pikiran Damar yang sedang dalam mode tidak tahu diri. Bagaimana Dania bisa tertawa? Sedangkan dulu ia saja memperlakukan wanita itu dengan burruk. "Itu siapa sih? Sok asik banget," cibir Damar sembari memandang lurus ke depan. Menatap tidak suka ke arah Rio. Dion mengikuti arah p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN