48. Diluar Jangkauan

1104 Kata

Damar berusaha untuk tetap fokus pada pekerjaan saat kembali dari sekolah Dion. Tetapi semakin ia mencoba, pikirannya justru terus tertuju pada anak itu dan juga ibunya. "Apa gak lebih baik Bapak pulang saja?" ujar Dimas, karena sejak tadi atasannya itu hanya membulak-balik kertas yang ada di atas meja, alih-alih memeriksanya. "Pulang? Memangnya kenapa?" "Bapak seperti kurang fokus. Mungkinkah Bapak butuh istirahat," sahut Dimas mengingat sang atasan memiliki jadwal praktek di pagi hari dilanjut dengan urusan kantor pada siang hari. "Saya gak apa-apa. Sampai mana kita tadi?" "Tidak sampai mana-mana, Pak. Kita belum membahas apa-apa." "Iya. Kamu benar. Kita tidak sedang membahas sesuatu." Dimas hanya tersenyum meringis menanggapi tingkah aneh atasannya. Damar mengangkat tangan untuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN