Special 4

1280 Kata
Nathasya memperhatikan si Adik yang masih mematung memikirkan cara bunuh diri yang keren bin kece. Dengan nada miris Nathasya menegur Dhany, “Mau jadi patung pancoran lo dek??” “Enak aja patung pancoran, patung dewa Yunani kali? Lagian Kak Nat ngapain Kak Nat di kampus Dhany?” Tanya Dhany dengan nada sengak. Nathasya menggeram sebal sambil duduk di bangku taman yang sedari tadi dipandangi oleh Dhany, “Kak Nat tuh khawatir sama elo, dari tadi kakak perhatiin elo diem ajahh sambil mewek-mewek nggak jelas... Lo masih belum move on dari Zoeya, Dek??” Dengan lemas Dhany duduk disamping kakaknya yang cantik itu sambil mengangguk, “Iya kak...” jawab Dhany di iringi hembusan napas panjang. Nathasya menatap Dhany dengan iba, “Lupain dek, dia sudah bahagia bersama Profesor Alex... Jangan mengharap cinta Zoeya lagi.” “Udah Dhany coba kak, tapi melupakan Zoeya itu lebih sulit daripada melupakan seluruh alam semesta dan isinya,” jawab Dhany sambil mewek dibahu kakaknya. “Cuma kehadiran baygan yang dapat mengobati kekecewaan dan sakit hati Dhany, kak!” “Whatt?? Baygon? Elo mau bunuh diri dek? Nggak usah segitunya kali, lagian kalo cuma baygon mah di rumah banyak!” Dhany menepuk jidatnya sendiri kemudian berkata, “Bukan baygon Kak Nat, cantik-cantik budiman nih! Baygan tuh bayi ganteng, pokoknya Dhany harus segera nikah dan menghasilkan baygan biar bisa Dhany jodohkan dengan Sveta, sehingga Dhany dapat berbesan dengan Zoeya!” Nathasya terperanjat mendengar jawaban Dhany, “Jadi tujuan kamu kebelet nikah dan pengen bayi tuh, cuma untuk bisa berbesan dengan Zoeya?? Jangan mimpi dek, lagian mana mau sih Profesor Alex berbesan dengan orang sedeng...” Bibir Dhany mengerucut, dia bangkit dari duduknya dengan sebal. “Kak Nat mah rese,” ujar Dhany sambil melemparkan dedaunan ke arah kakaknya. “Tunggu, tunggu dek... Jangan ngambek lah, lagian kamu pikir bikin bayi tuh semudah bikin nastar? Banyak lho dek pasangan yang menikah bertahun-tahun dan belum juga dikaruniai anak. Kalau tujuan kamu menikah cuma buat ini, sebaiknya kamu pikir-pikir lagi deh... Kamu masih muda dan perjalananmu masih panjang, jangan sia-siakan masa mudamu untuk...” belum seselai Nathasya berbicara, Dhany memotong ucapan Nathasya secepat kilat. “Kak Nat tahu nggak ciri-ciri fisik cewek yang bisa cepet hamil??” Tanya Dhany antusias. Nathasya hanya menggeleng-gelengkan kepala karena merasa otak konslet adiknya itu, sudah sangat parah dan tidak tertolong. “Mana kakak tau lah... Hal seperti itu tuh harusnya kamu tanyain ke bidan atau anak kedokteran,” semprot Nathasya sambil beranjak pergi meninggalkan Dhany. Semprotan Nathasya rupanya memberi angin segar bagi Dhany, segera Dhany mengirimkan pesan kepada sepupunya yang merupakan anak fakultas kedokteran. Dhany : Rommm... Romeo : Ehh, Dhany tumben lo chat gue, ada angin apa? Romeo : Pa kabar tuh, si Mulan Jameela? Dhany : Anjirrrr gue Dhany Tuswantono, bukan Ahmad Dhany bro... Romeo : Hahahaha... Tahu gue tauuu, becanda kali bray! Sensi amat, kayak cewek lagi PMS lo... Dhany : Lagian tumben banget lo pake acara bercanda? Biasanya seriuss terus hidup lo. Romeo : Serius terus di kira sakit gigi, bercanda dikata tumben amat? Romeo : To the point aja, elo chat gue karena ada maunya kan?? Dhany : Hehehe... Tahu ajah nih mbah dukun. Romeo : Mati kau sana!!! Dhany : Woless bro, gue cuma mau tanya, kata Kak Nat hanya elo yang bisa jawab pertanyaan gue. Romeo : *firasat gue ga enak* Dhany : Jangan gitu dong, belum-belum udah negatif thinking... Romeo : Ya udah, nanya apa? Dhany : Ciri-ciri cewek subur yang mudah hamil? Dhany : Jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan secara spesifik. Romeo : *tersedak bulpen* udah kayak UAS aja lo ngasih soalnya? Dhany : Jawab aja napa? Romeo : Gue ga tauu... Dhany : Yahh, yahhhh kok bisa anak FK gak tahu yang beginian? Romeo : Sorry bro, tapi kayaknya hal-hal seperti ini belum dijelasin? Dhany : Emang mata kuliah apa yang bahas tentang beginian? Remeo : Di mata kuliah Fertilitas dan kesehatan reproduksi, kebetulan nanti siang gue ada kelas itu. Romeo : Tar gue tanyain ke dosennya. Dhany : *senyum setan* Gue boleh gantiin elo masuk kelas itu gak bray? Dhany : Please... *Kedipkedip mata memohon* Romeo : Mana bisa lah? Dhany : Bisa, kitakan sama-sama cogan... Bedanya, gue ganteng banget, elo ganteng ajah. Romeo : Bedanya, gue ganteng waras, elo ganteng sableng. Dhany : Biadab! Romeo : Huahahaha... *ketawa sampai diare* Romeo : Yawdah deh, pergi gih gantiin gue, daripada elo mati penasaran! Dhany : *muaaaaacccchhhhhh* Romeo : Najis *muntah penuh penyesalan* Romeo : Tapi inget, elo mesti catetin gue, yang rapih dan jelas. Dhany : (y) siap! Dhany dengan penuh semangat bersiap pergi ke kelas Romeo, dalam perjalanan menuju kelas Romeo Dhany menabrak seorang gadis bernama Naura. Dengan gentelman Dhany meminta maaf dan membantu Naura memungut buku-bukunya yang berserakan, “Maaf, gue gak sengaja.” “Elo tau gak? Pose kita ini udah kayak pose-pose dalam film India?” Kata Naura sambil menatap tajam Dhany. “Terus? Masalah banget ya?” Tanya Dhany sambil memicingkan matanya. “Gue lagi gak mood ngeladenin cowok sejenis lo,” jawab Naura jutek. “Eeeiii... Cantik juga ya elo pas lagi jutek gini?” Rayu Dhany penuh kegombalan. “Elo tahu nama gue?” Tanya Naura sambil menaikan salah satu alisnya. “Ya belum lah? Kan kita belum kenalan,” jawab Dhany cengegesan. “Gue dan elo itu satu angkatan, satu jurusan, dan hampir 3 tahun ketemu di kelas yang sama, tapi nama gue aja elo gak tahu? Elo tahu apa yang SALAH?” “Maksud lo?” Tanya Dhany semakin tak mengerti. “Dasar cowok angkuh!” Sindir Naura kemudian pergi meninggalkan Dhany dalam kebingungannya. Dhany berjalan lunglai sambil meresapi perkataan cewek galak tadi, sesombong itukah dirinya selama ini? Hingga teman satu angkatan, satu jurusan, satu kelas pun Dhany tak tahu namanya. *** Bersambung ...   Selamat membaca, semoga hari kalian menyenangkan, Daddy punya pesan untuk kalian: You’ve gotta dance like there’s nobody watching, love like you’ll never be hurt, sing like there’s nobody listening, and live like it’s heaven on earth. Menari seperti tidak ada yang menonton, mencintai seperti kamu tidak akan pernah terluka, bernyanyi seperti tidak ada yang mendengarkan, dan hiduplah seperti ada surga di bumi. Never regret a day in your life. Good days bring you happiness and bad days give you experience. Jangan pernah menyesali sehari dalam hidupmu. Hari-hari baik memberimu kebahagiaan dan hari-hari buruk memberimu pengalaman. Time is what we want most and what we use worst. Waktu adalah yang paling kita inginkan dan yang paling buruk kita gunakan. Better three hours too soon than a minute too late. Lebih baik tiga jam terlalu cepat daripada terlambat satu menit. Everyone thinks of changing the world, but no one thinks of changing himself. Semua orang berpikir untuk mengubah dunia, tetapi tidak ada yang berpikir untuk mengubah dirinya sendiri. Happiness is not something ready made. It comes from your own actions. Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang sudah jadi. Itu berasal dari tindakanmu sendiri. You can either experience the pain of discipline or the pain of regret. The choice is yours. Kamu bisa mengalami rasa sakit disiplin atau rasa sakit karena penyesalan. Pilihan ada padamu. Words can inspire, thoughts can provoke, but only action truly brings you closer to your dreams. Kata-kata bisa menginspirasi, pikiran bisa memancing, tetapi hanya tindakan yang benar-benar membuatmu lebih dekat dengan impianmu. Do something today that your future self will thank you for. Lakukan sesuatu hari ini agar diri masa depanmu akan berterima kasih. Be strong enough to let go and wise enough to wait for what you deserve. Jadilah cukup kuat untuk melepaskan dan cukup bijaksana untuk menunggu apa yang pantas kamu dapatkan.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN