Chapter 5

1473 Kata
Orang yang saling mencintai, bukankah tidak boleh sulit mempercayai ______________________________________________________________________ Pukul 01.00pm jam istirahat kantor telah usai. Clarissa berjalan sendirian tanpa kedua temannya, karena Meida dan Allura telah kembali lebih dulu ke lantai 10. "Kenapa akhir-akhir ini mereka selalu meninggalkanku? Apa aku ada salah dengan mereka?" Gumamku Clarissa akan meneruskan pekerjaannya yang belum selesai. Sebenarnya Clarissa ingin kembali bersama Allura dan Meida, tapi ia masih ada keperluan jadi ia tidak bisa kembali bersama kedua temannya itu. Ketika Clarissa meminta kedua temannya untuk menemaninya, Allura dan Meida menolak menemaninya karena mereka masih ada pekerjaan yang harus di selesaikan. "Berjalan sendirian itu tidak enak" Gerutuku. Ting! Clarissa sampai di lantai 10. Ia keluar dari lift dan berjalan menuju ruangannya. Clarissa tidak langsung duduk di meja kerjanya, tapi ia menghampiri Allura dan Meida terlebih dulu. "Allura, Meida" Panggilku. "Iya, ada apa Clarissa?" Kata Allura. "Hei, ada apa?" Kata Meida. "Tunggu sebentar" Ucapku sembari mengingat. Sebenarnya Clarissa ingin bertanya sesuatu, tapi ia kelupaan. "Ah maaf, aku lupa mau mengatakan apa" Kata ku sembari tersenyum. "Astaga, kenapa bisa kelupaan?" Tanya Allura. "Iya, bikin penasaran saja" Sahut Meida. "Maaf-maaf. Akan aku ingat dulu, nanti jika sudah ingat akan ku beritahu" Ucapku. Meida dan Allura menganggukan kepala secara bersamaan. Kemudian Clarissa berjalan ke meja kerjanya dan akan meneruskan pekerjaannya yang diminta untuk hari ini "Aku harus segera menyelesaikannya, jika tidak selesai maka akan jadi masalah" Batin ku. Baru saja Clarissa meletakkan handphonenya dan ia sedang serius mengerjakan berkasnya tiba-tiba handphonenya bergetar. DRRRTT Saat Clarissa melihat ke layar handphonenya ternyata yang menelfonnya adalah kekasihnya  *Raynard* "Halo, Ray?" Ucap Clarissa "Halo, sayang." Ucap Raynard "Ada apa Ray?" Tanya ku "Apa kamu sibuk? Bisa bicara sebentar?" Tanya Raynard "Tidak juga. Ada apa?" Kata ku "Apa nanti malam kamu ada acara?" Tanya Raynard "Kurasa tidak ada. Ada apa?" Kataku "Kalau begitu nanti malam aku akan menjemputmu di apartemen, lalu kita akan makan diluar. Aku ingin mengatakan sesuatu" ujar Raynard "Makan di luar? Tidak biasanya kita makan diluar. Apa yang ingin kamu katakan? Tidak bisakah kamu memberitahuku lewat telfon? Apa penting sekali?" Tanyaku. Banyak sekali pertanyaan yang Clarissa lontarkan pada Raynard "Tidak apa-apa kan kita makan diluar. Rahasia, Nanti kamu pasti tau. Tidak bisa aku memberitahumu lewat telfon. Ini sangat penting, jadi nanti malam aku akan menjemputmu di apartemen pukul 07.00pm. Sampai jumpa nanti malam" ujar Raynard Tut.. "Tapi, Ray. Halo? Ray?" Ucap ku Clarissa belum selesai mengatakan pada Raynard jika ia masih banyak pekerjaan yang belum selesai, tapi kekasihnya itu langsung menutup telfonnya. "Apa yang harus aku lakukan?" Fikir ku Sesaat Clarissa hanya tertegun melihat pekerjaannya yang masih banyak, sedangkan nanti malam ia akan keluar bersama Raynard untuk makan malam di luar. Ia bingung harus bagaimana. Clarissa hanya bisa berusaha menyelesaikan pekerjaannya sebelum jam pulang kerja "Semoga aku bisa menyelesaikan pekerjaanku sebelum jam 06.00pm dan semoga aku bisa pulang tepat sebelum Ray menjemputku di apartemen" Batin Clarissa. Clarissa mengerjakan berkas-berkas yang diminta hari ini, tapi masih ada beberapa berkas lagi yang harus ia kerjakan karena deadline, jadi ia memberikan berkas yang telah selesai lebih dulu pada Marvel. Tok Tok Tok "Masuklah" Ucap Marvel Ceklek! "Siang, Mr. Johnson. Saya ingin menyerahkan berkas yang tadi pagi bapak minta" Kata ku "Ah, kamu letakkan di atas meja, nanti saya akan melihatnya" Ucap Marvel "Baiklah" Kataku sembari meletakkan sebuah berkas di atas meja. "Jika tidak ada lagi, saya permisi. Mr. Johnson" "Baiklah. Silahkan" Ucap Marvel mempersilahkan Clarissa untuk keluar Setelah keluar dari ruangan Marvel, Clarissa kembali ke meja kerjanya dan berusaha untuk menyelesaikan berkas-berkas yang masih menumpuk di mejanya, tapi berkas tersebut tidak kunjung habis. "Clarissa" Panggil Allura "Iya, ada apa?" Jawabku "Berkas untuk meeting besok apa sudah selesai?" Tanya Allura "Tunggu sebentar" Jawabku seraya membuka berkas satu persatu untuk mencari yang di maksud Allura. Allura menunggu Clarissa menemukan berkasnya. "Ah, ini berkasnya" Ucap ku sembari memberikan sebuah map pada Allura "Baiklah. Aku akan memeriksanya, jika ada yang kurang akan aku kembalikan" Jelas Allura. "Baiklah" Balasku. Allura kembali ke meja kerjanya dan memeriksa berkas yang barusan ia ambil. --- Tanpa terasa jam telah berlalu begitu cepat dan hari sudah mulai senja. Para karyawan waktunya untuk pulang. Clarissa masih belum selesai juga mengerjakan beberapa berkas, ia kebingungan harus bagaimana. Clarissa mencoba untuk menelfon Raynard dan mengatakan padanya bahwa ia tidak bisa makan malam bersama. *Raynard* memanggil.... Tut.. Tut.. Tut.. Tut.. "Halo" Kata Raynard "Halo, Ray. Maaf, aku tidak bisa makan malam bersamamu hari ini" Ucapku "Mengapa?" Tanya Raynard "Maaf, pekerjaanku masih banyak jadi aku tidak bisa meninggalkannya" Jelasku "Bagaimana jika kamu membawanya pulang, nanti akan aku bantu mengerjakannya?" Saran Raynard "Bagaimana ya?" Fikirku Beberapa saat Clarissa berfikir "Halo, Clarissa?" Kata Raynard "Ah. Iya, Ray. Apa tidak dibatalkan makan malamnya?" Kata Clarissa "Tidak bisa, sayang. Aku sudah memesan tempat di restoran" Kata Raynard Clarissa memikirkan cara agar ia bisa pulang, tapi ia juga berfikir tentang pekerjaannya. "Tapi Ray, aku tidak bisa meninggalkan pekerjaanku" Kata ku "Kamu bisa meninggalkan pekerjaanmu untuk sekarang, kamu tidak akan kena tegur atasan" Kata Raynard "Hah?" "Sudahlah Clarissa, kamu cepat pulang saja. Nanti aku akan bertanggung jawab jika kamu kena tegur" Kata Raynard "Baiklah" Kataku "Aku akan membereskan meja kerja ku dulu" Lanjut kataku "Baiklah. Sampai jumpa nanti di apartemen" Kata Raynard "Sampai jumpa" Kataku Tut Akhirnya Clarissa memutuskan untuk meninggalkan beberapa berkas untuk hari esok. "Aku tidak bisa lembur sekarang. semoga besok berkas-berkas ini tidak diminta dan semoga besok aku tidak kena tegur Mr. Johnson" batinku  Clarissa merapikan meja kerjanya, setelah selesai Clarissa berjalan ke lift untuk turun ke lantai 1. Ia menunggu lift untuk beberapa saat. TING! Clarissa turun ke lantai 1. Setelah sampai di lantai 1, Ia berjalan cepat ke halte bus. Ketika Clarissa melihat jam tangannya ternyata sudah pukul 06.15pm. Clarissa harus segera pulang dan bersiap sebelum Ray sampai. Karena Bus yang Clarissa tunggu datangnya agak lama jadi ia memutuskan untuk naik taksi. Butuh waktu 30menit perjalanan yang harus ia tempuh hingga sampai di apartemennya. Bugh.. Bugh.. Bugh.. Clarissa sampai di depan Apartemennya dan ia berlari masuk ke dalam. Setelah membuka pintu apartemennya, Clarissa dengan cepat masuk ke dalam kamar mandi lalu bergegas untuk bersiap sebelum Raynard datang menjemputnya "Aku harus selesai sebelum Ray sampai disini" gumam ku seraya bersiap dengan secepat mungkin Clarissa berfikir akan menggunakan make-up tipis yang terlihat natural, ia juga akan berpakaian Long Dress abu-abu dan menggunakan highheels. Menurut Clarissa, ia akan terlihat sangat cantik dan elegan. Sedangkan di jalan, Raynard yang sudah berpakaian formal dengan setelan jasnya dan mengendarai mobil WMB I8 mewahnya melaju menuju apartemen kekasihnya. Raynard merasa gugup dan khawatir dengan keputusannya sekarang. Ia merasa bimbang dengan keputusannya. Apa ia harus mengatakannya atau hanya sekedar makan malam biasa saja? Jika ia mengatakannya malam ini, Raynard berharap Clarissa tidak membencinya dan tidak memutuskan hubungan mereka. "Ya Tuhan, tolong bantu aku sekarang" pinta Ray dalam hatinya. Dengan kecepatan 100km/jam, 15menit kemudian Raynard tiba di gedung apartemen Clarissa. Ia menaiki anak tangga dengan jantung yang berdegup kencang Tap Tap Tap Deg deg deg deg "Astaga jantungku mengapa seperti ini, seperti akan menyatakan cinta kembali pada Clarissa. Padahal aku hanya ingin berkata jujur padanya, tapi mengapa seperti ini" gumam Raynard. Jantung Raynard seperti genderang perang yang berdegup sangat kencang dan itu bukan karena ia akan melamar kekasihnya tetapi karena Raynard merasa khawatir dengan apa yang akan terjadi setelah malam ini "Untung saja jantung ini buatan Tuhan dan bukan buatan manusia. Jika jantung ini buatan manusia mungkin sudah harus diganti karena rusak" gumam Raynard sekali lagi. Raynard sampai di depan pintu apartemen Clarissa, ia menghela nafas agar merasa lebih baik lalu ia mengetuk pintunya TOK TOK TOK "Itu pasti Raynard yang datang" Gumam Clarissa TING TONG "Tunggu sebentar" Ucap Clarissa Suara yang terdengar dari arah pintu membuat Clarissa bergegas untuk menyelesaikan makeup nya, lalu dengan cepat Clarissa berjalan menuju pintu untuk membukanya CEKLEK Tebakan Clarissa benar jika yang mengetuk pintu dan menekan bel kamar apartemennya adalah kekasihnya, Raynard. "Hai" Sapa ku Raynard melihat Clarissa dengan tatapan kagum, karena ia jarang sekali melihat Clarissa menggunakan Long Dress dan juga Highheels. "Ya tuhan, Cantik sekali Clarissa malam ini" Batin Raynard. "Kamu terlihat sangat cantik menggunakan dress ini" Puji Raynard "Terima kasih. Kamu juga terlihat lebih rapi dan tampan" Ucap ku "Bagaimana perjalananmu sampai sini?" Lanjut Tanya ku "Ah, jalannya ramai, tapi masih lancar tidak terlalu macet" jawab Raynard "Apa kamu ingin masuk ke dalam atau kita langsung pergi makan malam?" Tanya ku "Kita langsung saja ya. Ini sudah jam 07.00pm, jika terlalu malam nanti kamu bisa sakit karena telat makan" Jelas Raynard "Baiklah, aku akan mengambil tas ku terlebih dahulu di dalam lalu kita bisa berangkat" ucap ku. Ray hanya menganggukan kepala dan menunggu di depan pintu tanpa masuk ke dalam apartemen Clarissa. Ia menunggu hingga Clarissa keluar dan mengunci pintu apartemen. "Baiklah, aku sudah siap. Mari kita berangkat" Ucapku "Oke" Jawab Raynard sembari mengulurkan tangannya Clarissa tersenyum dan membalas uluran tangan Raynard. Setelah itu mereka turun bersama dan menuju ke parkiran mobil. "Kita akan makan dimana?" Tanya ku "Rahasia. Nanti juga kamu akan tahu setelah kita sampai di sana" Jawab Raynard "Tidak bisakah kamu memberitahuku sekarang?" Tanyaku lagi "Tidak bisa, sayang" Jawab Raynard Clarissa belum mengetahui bahwa Ray membawa sebuah mobil untuk menuju ke restoran yang di reservasikan oleh Ana sekertaris Ray dan Clarissa juga tidak mengetahui jika Ana sekertaris kantor Raynard yang mereservasikan restoran tersebut. Ray belum mengatakan pada Clarissa jika ia membawa sebuah mobil BMW I8 mewahnya untuk keluar bersama kekasihnya itu "Semoga Clarissa tidak terkejut melihat mobilku" Batin Raynard Harapan setiap orang bisa saja terkabul tergantung dengan usahanya. Jika Raynard bisa berusaha untuk mempertahankan cintanya pada Clarissa dan membuatnya mengerti bisa saja Clarissa akan tetap bersamanya. To be continued..
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN