Syahid mematung di tempatnya masih memandangi sosok mungil yang kini juga perlahan melebarkan mata melihatnya. Syahid mengerjap samar saat melihat cewek di depannya itu bergerak kecil menyelipkan anak rambut ke belakang telinga. "Ha-hai?" Sapa Airin kikuk dengan mengangkat tangan kanannya melambai kecil, Syahid sendiri hanya menatapnya lurus tanpa membalas sapaannya. Airin menelan salivanya kasar merasa malu sendiri, kenapa mendadak canggung begini. "Ta-tadi ke sini sama Syaqila ya?" Syahid memejamkan matanya sekilas sebagai balasan buat Airin kembali mengangguk paham lalu terdiam berusaha menghindari sorot mata tajam Syahid. Airin berdehem samar sembari mengdarkan pandangannya mencari seseorang yang bersamanya tadi. Namun, masih belum terlihat di sekitar area restourant. "A-aku harus