Airin membasahi bibirnya dengan mengangkat wajah menatap Syaqila di depannya yang tersenyum lembut ke arahnya. "Gimana kabar kamu, aku dengar kamu sampai trauma karena kejadian tahun lalu." Tutur Airin dengan hati-hati takutnya cewek berkerudung di depannya itu tidak nyaman, "iya, tapi sekarang aku beneran baik-baik aja. Ada banyak orang yang sayang sama aku, dan bantu aku buat ngelepas dari trauma buruk ini." Jelas Qila membuat Airin menganggukan kepalanya merasa lega. "Terus kamu gimana?" Airin merunduk sesaat lalu tersenyum lagi. "Baik," balasnya singkat. "Bukannya dulu kamu suka rambut pendek ya, kenapa di potong?" Tanya Syaqila penasaran karena sedari tadi rambut pendek seleher itu selalu menarik perhatiannya, Airin tergagap dengan mengerjapkan matanya tidak tenang sembari menela