Syahid melangkah menuruni tangga dengan menggendong Abba di belakang punggungnya. Keduanya hendak pergi jalan-jalan sekalian kalau sempat mereka akan pergi ke rumah sakit. Pemuda itu berjalan ke garasi mengeluarkan motornya, Abba masih memeluk lehernya erat dengan kakinya yang bergerak-gerak menggantung pada belakang punggung Syahid. Syahid menghela samar saat melihat Clara masih duduk di teras rumah dengan tatapan sayunya melihat halaman depan rumah. Wanita paruhbaya yang masih duduk di atas kursi rodanya itu masih kepikiran dengan omongan pedas Syahid tadi. Terlalu menyakitkan untuk dilupakan. "Abba mau turun bentar, bang." Syahid menautkan alisnya lalu menurut, merendahkan tubuhnya membuat Abba melompat pelan dari tubuh Syahid lalu berjalan agak berjinjit ke arah Clara yang sontak me
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari