Airin merapikan kerudungnya yang tertiup angin. Gadis mungil itu kemudian kembali melangkah ke koridor dengan sesekali menyapa murid lain yang berpapasan dengannya. Ia pun menaiki tangga hendak ke UKS dan tersentak saat di depannya kini ada sosok yang menghalangi jalannya. "Syahid?" Syahid yang masih berdiri diam di hadapannya hanya mengerjap samar. Tidak mengalihkan pandangannya sedikit pun membuat Airin jengah sendiri. "Ada apa? Ada yang mau kamu bicarain sama aku?" Syahid masih mengatupkan bibirnya rapat dengan tangan kanannya yang menegang penyangga tangga. "Kalau gak ada yang mau kamu omongin, bisa minggir gak ... aku mau lewat." Ujar Airin lalu melangkah maju namun Syahid masih tetap berdiri di tempatnya. "Syahid?" "Ck." Decak pemuda itu dengan rahang yang mengeras. "Lo pacaran