Syahid masih berdiri tenang memandang ke arah anak-anak berpakaian serba putih di depannya itu. Pemuda jangkung itu melirik sekilas cowok di sebelahnya yang terlihat panik entah kenapa. Syahid bergerak kecil, merendahkan tubuhnya dan merunduk mengikat tali sepatunya yang terlepas. Ia pun kembali berdiri lalu tersenyum miring menatap ke arah anak-anak SMK yang sontak merasa terprovokasi olehnya. "Elo juga punya teman setia ternyata, dibayar berapa tuh?" Cibir anak SMK dengan menertawai keduanya. Syahid mendecak dengan melongos saja. "Bacot." Kata Syahid kasar membuat anak SMK makin kepanasan, mereka pun saling melirik lalu menganggukan kepala untuk mulai menyerang. "Serang?!!" Dua kubu itu sontak terdiam, saat mendengar sirine polisi mendekat. Anak-anak SMK sudah ngacir duluan dengan