Adam terheran-heran melihat Hazel yang sudah ada di rumahnya. Begitu ia pulang sekolah, ibunya bilang bahwa Hazel menunggunya di kamar dari dua jam lalu, tepat bel sekolahnya berbunyi. Adam memang tidak langsung pulang karena nongkrong sebentar bersama teman-temannya di atap. Maka dari itu Adam telat sampai di rumah. Rasa kesal Adam yang seharusnya dilampiaskan pada Hazel tiba-tiba menguap menjadi ekspresi geli. Sejak tadi ia menahan mati-matian tawanya saat langsung dibrondongi Hazel berbagai penjelasan mutlak. Apalagi sahabatnya itu terus memohon untuk hal yang sama berulang-ulang tanpa memberinya jeda untuk menjawab. "Lo nggak kerja?" tanya Adam tiba-tiba. "Libur," jawab Hazel cepat, "jangan ngalihin pembicaraan." "Ya, trus gue harus gimana? Lo ngomong terus kayak kaset rusak," kata