Part 15

2149 Kata

"Hatciuuu." Julian menggosok hidungnya kasar, meninggalkan bekas memerah di indera penciumannya. Suara bersinnya yang besar membuat Kiki dan Rendy tertawa. "Orang bersin diketawain." Kiki mengibas-ngibaskan tangannya. Tapi masih tertawa. "Nggak, Jul, gue kaget aja. Refleks ketawa gitu." Kiki melihat Julian hanya mendengus. Lalu mengalihkan matanya ke arah Rendy yang langsung memasang wajah kalemnya dan kembali ke layar ponsel. Untuk informasi saja bahwa Rendy ini adalah seorang maniak game. Yang merasa diperhatikan langsung berujar, "Bersin lo kayak geledek di siang bolong," tukasnya kalem. Julian makin melengos. Ia menyeruput kuah baksonya dengan sebal, alhasil ia terbatuk-batuk. "Lo," Rendy menatapnya curiga, "punya penyakit TBC, ya?" Julian mengambil es jeruk yang disodorkan Kik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN