Gustave merasa ranjangnya bergerak, seorang menelusup ke balik selimutnya. Gustave sangat sulit membuka matanya, seharian ini dia sangat lelah bekerja, belum lagi ketika dia pulang ke rumah, kamar sangat berantakan yang membuatnya terpaksa turun tangan. Kini ada jemari yang mulai meraba bagian vital tubuhnya. Gustave benar-benar mendiamkan jemari itu yang mulai menggoda miliknya yang kemudian menegang, ketika dia mencoba membuka matanya, Merlian sudah mengecup lehernya, menghisapnya kuat. “Mer, jangan,” ungkap Gustave, menyingkirkan tangan itu. Sialnya sentuhan jemari Merlian membuat tongkat miliknya semakin mengeras. Hisapan di leher itu pun membuat Gustave merasakan sensasi lain yang membuat hasratnya meninggi. Gustave memeluk Merlian dan membalik tubuhnya, Merlian kini berada di b