Sebuah Bantuan Kecil Taksi yang ditumpangi Dinni dan Reyhan sudah berhenti di alamat yang tadi disebutkan Reyhan. Awalnya Dinni menyebutkan alamat puri Ardhana, namun Reyhan langsung meralatnya dan menyebutkan alamat ini. Dinni menatap kawasan apartemen yang terlihat tua itu dengan wajah terheran-heran. “A-anda tinggal di sini?” Reyhan tidak menjawab. Dia melangkah gontai dengan wajah yang sudah terlihat pucat. Dinni pun segera menghalangi jalannya. “Sebenarnya apa yang sudah terjadi?” tanya Dinni. Reyhan menatap dengan mata lesu. “Sebaiknya sekarang kamu langsung pulang dengan taksi itu,” ucapnya. “T-tapi—” “Terimakasih sudah mengantarkan saya.” Reyhan lekas memotong ucapan Dinni. Reyhan melanjutkan langkahnya, sementara Dinni masih tertegun di tempatnya berdiri. Tak lama kemud